Arah dimana matahari terbit💜
_______Aku bertemu Yoongi dalam perjalanan ke ruang latihan dari rumah sakit. Aku menuju ke ruang latihan tanpa menyadarinya dan berhenti. Apa yang bisa aku lakukan di sana? Pergelangan kakiku semakin parah. Gips lembut telah diganti dengan gips asli. Dokter memarahiku. “Kamu seharusnya tidak melukai pergelangan kakimu.” Tapi aku tidak bisa duduk saat bekerja di kedai burger. Aku juga melakukan banyak hal di ruang latihan. “Kamu harus ekstra hati-hati dengan pergelangan kakimu. Ia pernah terluka sebelumnya, dan mungkin cidera secara permanen kecuali jika kamu berhati-hati.” Dokter terus mengatakan ini berulang kali.
Aku masuk ke jalan utama menuju rumahku dengan kruk. Aku belum pernah pulang pada jam yang begitu awal sebelumnya. Aku tidak melewatkan latihan tanpa alasan khusus. Aku bertemu dengan Yoongi. Dia mabuk dan terhuyung-huyung di penyeberangan. Dia tidak mengenaliku saat dia lewat.
Aku menoleh dan menatap tanda "Jalan". Dua hari setelah kunjunganku ke Jungkook di rumah sakit, aku pergi ke ruang kerja Yoongi. Dia tidak menjawab teleponku, jadi aku langsung pergi ke ruang kerjanya. Lebih tepatnya di pagi hari karena itu sebelum aku pergi ke Two Star Burger. Aku mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menjawab. Suara samar musik mengalir melalui pintu. Aku berpikir untuk meneleponnya lagi tetapi menyerah. Aku malah menendang pintu.
Aku sudah mengenal Yoongi sejak sekolah menengah. Aku tahu bagaimana ibunya meninggal, bagaimana kematiannya mempengaruhi dia, dan bagaimana dia berjuang setelah itu. Aku mencoba menjadi teman yang menghibur dan dapat diandalkan baginya. Aku menertawakan kata-katanya yang kasar dan mengajaknya berkeliling meskipun menurutnya aku menyebalkan. Tapi kami tidak penting baginya. Kami pikir setidaknya Jungkook pasti berbeda. Dia pasti tahu pentingnya dia bagi Jungkook. Dia sudah mendengar tentang kecelakaan Jungkook dari Jimin. Tapi dia tidak datang ke rumah sakit. Yang lebih parah, seorang wanita yang mengaku sebagai rekan musiknya mendatangiku tiba-tiba beberapa hari yang lalu. Dia mengatakan kepada ku bahwa dia menemukan ku setelah bertanya-tanya dengan semua orang. Dia berkata bahwa dia tidak dapat menghubunginya.
Tanda "Jalan" berubah menjadi hijau. Aku mulai menyeberang, membuat diri ku terhuyung-huyung. Aku melihat ke belakang saat aku berbelok. Aku mencoba untuk tidak melakukannya tetapi tidak dapat menahannya. Yoongi berbaring di jalan di depan gerobak yang menjual aksesoris. Penjual itu berteriak padanya saat orang yang lewat mengerutkan kening.
“Kapan kamu akan berhenti melakukan ini?” Dia menatapku dengan tatapan kosong. "Apakah kamu pikir kamu satu-satunya yang mengalami masa-masa sulit? Apakah kamu pikir aku tersenyum di depan orang lain karena hidupku senang dan bahagia? Katakan padaku. Apa yang membuatmu kesal? Semua orang tahu kamu pandai bermusik, dan mereka semua rela menerima mu bahkan saat kamu bertingkah. Ya, kamu pasti kesakitan sejak ibumu meninggal. Aku tahu. Tapi kamu tidak bisa terus seperti ini selamanya. Apakah kamu tidak akan membuat musik? Bisakah kamu hidup tanpanya? Bukankah kamu pernah bahagia, meski hanya sekali, karena musik? Mengapa kamu tidak pergi melihat Jungkook? Apa kamu tidak tahu bagaimana pentingnya dirimu untuknya? Tidakkah kamu lihat kami semua terluka juga? Apakah kamu tidak melihat itu?"
Aku tidak bermaksud memaksanya, tapi aku benar-benar kesal. Itu tidak sepenuhnya karena dia. Aku kesal karena aku menggunakan kruk. Cedera memang tidak dapat dihindarkan tapi juga fatal bagi para penari. Ku pikir aku telah berjaga-jaga, tetapi aku terluka pada saat yang tidak terduga. Itu salahku. Tidak ada orang lain yang bisa disalahkan untuk itu. Aku tahu aku akan gugup dan sadar akan pergelangan kaki ku setiap kali aku menari, dan itu membuat ku putus asa. Kalau tidak, aku akan terluka lagi. Namun aku tidak bisa menjauh darinya. Aku tidak bisa hidup tanpa menari. Aku harus terus menari meski putus asa dan terluka.
"Saatnya berhenti melarikan diri. Jika kamu akan melarikan diri lagi, jangan pernah kembali."
Aku berbalik dan menyeberang jalan. "Hoseok" Kupikir aku mendengar dia memanggilku tapi tidak menoleh ke belakang. Aku selalu menyalahkan diri ku sendiri atas semua yang tidak beres. Aku selalu berpikir aku harus melakukan ini atau menanggung itu. Aku tidak ingin hidup seperti itu lagi.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)