Setelah kembali dari laut💜
________Aku duduk di sebuah bangku kedai minum di sebelah Namjoon. Itu setelah tengah malam, tapi tenda kedai dipenuhi oleh tamu-tamu yang datang menutup hari-hari mereka dengan minuman pahit. Panggilan datang sore hari. Namjoon memintaku untuk menemuinya setelah kerjaannya di pom bensin. Dan dia belum mengatakan apa-apa sejauh ini. Dia terus mengosongkan gelas demi gelas. Aku bertanya apakah ada yang salah, dan dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Hanya saja hidupku tidak berubah sedikit pun sejak aku lahir. itu tidak menjadi lebih baik atau lebih buruk."
Namjoon bilang jika energinya telah habis. Dia akan berpura-pura menjadi teman ketika dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk kita. Itu kenapa dia tidak bisa bertemu dengan Taehyung atau mengunjungi Jungkook lagi. Dia membuat alasan bahkan pada saat ini dan dia bukan apa-apa.
Tahun-tahun sekolah menengah kami terlintas di benak kami ketika kami telah minum cukup banyak. Kejadian yang diungkapkan Taehyung di pantai. Mengapa Namjoon membelaku? “Lalu mengapa kamu melakukannya?” bukannya menjawab pertanyaanku, Namjoon bertanya yang lain. Mengapa aku melakukan apa yang dulu ku lakukan? Kematian ibu, masa kecilku dengan nenek dari pihak ibu ku di LA, ekspresi dingin Ayah ketika aku kembali ke Korea. Aku tidak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga. Mungkin aku merasa mabuk atau saat itu udara malam, tapi aku mengungkapkan semua rahasia yang tidak pernah aku ungkapkan sebelumnya.
“Sekarang aku tahu segalanya tentang kamu, tapi bukankah yang lain juga menunggumu untuk berbagi cerita? Menunggumu untuk memberi mereka petunjuk tentang apa yang terjadi?" Namjoon berkata setelah mendengarkan pengakuanku. Aku mengucapkan selamat tinggal dan pulang. Aku berjalan di sepanjang jalan selama beberapa waktu, sedikit terhuyung-huyung. Angin malam menyegarkan, dan bulan di langit cerah. Aku berhenti di depan beberapa graffiti yang dilukis di pemberhentian bus. Jika aku mengakui segalanya, apakah Namjoon akan mempercayaiku? Jika seseorang mengaku kepadaku apa yang akan aku katakan, apakah aku dapat mempercayai orang itu?
Beberapa hari yang lalu, aku melewati toko serba ada tempat Taehyung bekerja. Melalui jendela mobil, aku bisa melihatnya tersenyum. Dia berbicara dengan pelanggan dan tertawa terbahak-bahak. Tawa akrab yang membuat mulutnya berubah menjadi bentuk persegi. Apa yang bisa dibicarakan dan ditertawakan dengan pelanggan? Yah, Taehyung selalu seperti itu. Dia tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang tidak dianggap lucu oleh siapa pun dan menitikkan air mata pada hal-hal yang tidak dianggap menyedihkan oleh siapa pun. Bagaimana aku harus berdamai dengan Taehyung? Masa depan tampak suram.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)