Taehyung
11 April 2022Itu fajar saat aku bangun. Bau dan dengkuran Ayah yang tidak asing mengalir dari kamarnya. Udara kotor ,di sisi lain pecahan kaca tembus pandang yang masuk ke pintu depan berserakan. Hanya butuh tiga langkah dari pintu masuk sempit tempat sepatu berserakan di seluruh kamar tidur utama. Aku mulai tidur di sana entah sejak kapan.
Aku merasakan tekanan di punggung dan bahuku saat aku bangkit. Aku melangkah keluar dengan segelas air di tanganku. Aku dengan sembarangan memakai sepatu apapun dan berjalan perlahan. Aku melewati kantor polisi, gang, dan jembatan penyeberangan, dan rel kereta api yang mulai terlihat. Saat itu sebelum matahari terbit, dan jalanan terbenam dalam kesunyian tanpa ada mobil yang keluar. Muntahan seseorang tadi malam berbau busuk.
Aku berjalan di sepanjang rel kereta api. Satu dua tiga empat. Aku berhenti di depan kontainer keempat dari ujung. Itu milik Namjoon. Aku meraih kenop pintu dan berhenti. Namjoon pasti sudah tidur sekarang. Dan apa yang aku lihat tadi malam dalam mimpi ku pasti tidak lebih dari mimpi buruk.
Aku meminum air dan berbalik. Stasiun dan rel kereta api yang bobrok, rumah-rumah terlantar, serta pepohonan dan ilalang yang tumbuh sembarangan di antaranya. Sebuah kantong plastik hitam menggelinding ke arahku dan kemudian terbang ke udara. Itu adalah lingkungan yang miskin.
Dalam mimpiku, area ini diselimuti api. Seluruh pemandangan tampak berkilauan dan melambai. Mungkin karena kepanasan atau mungkin karena aku sedang bermimpi. Jeritan seseorang, semacam suara benturan, suara tangisan, dan suara sesuatu yang runtuh datang bersamaan dan membanjiri pikiranku. Bayangan yang berkilauan di kejauhan tiba-tiba mendekat dengan kecepatan penuh. Aku merasa mual dan memejamkan mata, tetapi itu adalah mimpi. Aku tidak bisa menyingkirkan mereka dengan menutup mata.
Tatapanku, pertama kali dihalangi oleh api, mendorong orang-orang yang berdiri dengan punggung menghadapku pada menit berikutnya, dan kemudian berhenti tiba-tiba. Satu dua tiga empat. Kontainer keempat adalah milik Namjoon. Pintunya jatuh. Ada noda darah. Api melonjak di dalam. Orang-orang menyingkir satu demi satu. Lantai mulai terlihat. NamJoon terbaring di sana. Seseorang berseru. "Dia meninggal." Aku membuka mata untuk menemukan langit-langit rumah ku. Aku bisa mendengar dengkuranku. Itu semua hanya mimpi. Telapak tanganku tiba-tiba sakit. Aku menyalakan air keran dingin dan mengulurkan telapak tangan. Rasanya mati rasa di bawah pancaran air. Aku mengisi cangkir dengan air dan meminumnya. Itu adalah mimpi. Mimpi buruk.
💜
_______
Finally,
Hyyh pt 1 selesai.
Terimakasih sudah mampir dan bertahan hingga akhir.
I purple U
:)
💜xoxo~
El
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)