Hari terindah dalam hidup kita💜
_______"Seokjin, hanya itu? Apa kau tidak menyembunyikan sesuatu lagi dari kami?" Aku memelototi Seokjin. Dia balas menatapku. Aku akan mendesaknya lebih keras ketika seseorang meraih pundakku untuk menghentikanku. Aku tahu siapa orang itu tanpa melihat ke belakang. Itu adalah Namjoon. "Jangan memotong. Kenapa kau peduli? Kau bahkan bukan saudara kandungku yang sebenarnya." Aku bisa merasakan mata NamJoon dibelakang kepalaku. Aku melepaskan tangannya tanpa melihatnya. Aku juga tahu itu. Aku mengeluarkan amarah ku pada Namjoon.
Ketika aku menuju penginapan kami dari pantai, melewati hutan pinus, aku mendengar Namjoon berbicara di telepon. Setiap kata yang dia katakan benar. Aku hanya setahun lebih muda dan aku bukan saudara kandungnya. Aku harus menjaga diriku sendiri. Tapi tetap saja sakit.
"Taehyung, maafkan aku. Jadi kita hentikan saja." Itu Seokjin yang pertama kali membuka mulutnya. Seokjin adalah orang yang mengatakan pada ku bahwa dia menyesal. Namjoon tidak mengatakan apa-apa. Dia terus menatapku dengan mata marah. "Hentikan apa? Ceritakan saja semuanya. Kau sudah menyembunyikan sesuatu dari kami." Tatapan semua orang sekarang tertuju pada Seokjin. Seokjin memberi pandangan yang sepertinya menyuruh kita untuk berhenti."Ayo keluar dan bicara." Namjoon meraih lenganku lagi. Aku mencoba melepaskan tangannya, tapi dia mengencangkan cengkeramannya untuk membawaku keluar. Aku menguatkan diri terhadapnya. "Biarkan aku pergi. Apa hakmu? Apa yang kau tahu? Kau itu tidak tahu apa-apa. Kau pikir kau sesuatu yang istimewa hah?"
Lalu, Namjoon tiba-tiba melepaskan lenganku, dan aku tersandung sebagai reaksi. Atau, itu bukan reaksi yang membuatku tersandung. Saat dia melepaskan lenganku, rasanya seolah rantai yang menghubungkan kami telah patah ditengah. Segala sesuatu yang menopang ku dan berfungsi sebagai pijakan ku sepertinya sudah retak dan terbelah.
Mungkin aku berharap dia tidak akan melepaskan lenganku sampai akhir. Mungkin aku berharap dia berteriak padaku untuk tutup mulut dan menyeretku keluar dengan marah. Mungkin aku berharap dia akan memberiku omelan yang baik seperti kepada saudara kandungnya atau seseorang yang terlalu berharga untuk menyerah.
Namun dia melepaskan lenganku. Aku tidak bisa menahan senyum menyeringai. Aku menyeringai sebelum menyadarinya. Aku meludah, "Apa jadi masalah tentang kebersamaan kita? Apa gunanya hubungan kita satu sama lain?
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)