Jungkook (22 Mei 2022)

185 27 0
                                    

Hari terindah dalam hidup kita 💜
_______

Seseorang mengguncang bahuku untuk membangunkanku. Ketika aku membuka mata, jendela mobil penuh dengan pemandangan laut. Angin laut terasa dingin, mungkin karena aku baru setengah sadar. Aku mendegap diriku dengan kedua tangan dan keluar dari mobil. Yang lainnya, sudah jauh di pantai dimana ombak menerjang pantai, melambai padaku. Didepan mereka ada laut, dan di atas laut ada matahari. Seluruh adegan tampak seperti bingkai yang diam.

       Angin membawa dan mengisi bingkai foto ini dengan pasir mengamuk tepat ketika aku mengangkat tangan untuk melambai kembali. Debu berpasir naik dari tanah dan berputar-putar. Yang lain berbalik sekaligus, menutupi wajah mereka untuk mengusir angin yang kasar. Aku melakukan hal yang sama, menutup mata dengan erat, menundukkan kepala, dan menutupi wajah dengan lengan. Kami berdiri di posisi ini di tengah suara ombak dan angin bersiul untuk waktu yang lama.

       Aku mencoba membuka mata ku, tapi merasa pedih oleh pasir. "Jangan menggosoknya. Itu hanya akan memperburuknya." Setelah mendengar Hoseok, perlahan-lahan aku berkedip. Laut, langit, dan yang lainnya terus muncul dan menghilang melalui air mata yang mengalir di mataku. Setelah aku berkedip beberapa kali, air mata mengalir, dan rasa pedihnya mereda. Air mata pasti telah menyiram butiran pasir keluar. Aku mendengar yang lain tertawa. Mereka menertawakanku yang berdiri di tengah pantai yang kosong dan meneteskan air mata.

       Tidak jelas siapa yang mulai berlari lebih dulu. Itu awalan sebagai permainan yang konyol. Aku pura-pura mengejar yang lain yang terus mengejekku. Hoseok melesat seolah-olah dia melarikan diri dariku. Kemudian, sisanya bergabung, berlari menuju dan menjauh dari satu sama lain dan tertawa riang. Di beberapa titik, kami semua berlari di sepanjang jalan pesisir. Aku berlari di belakang yang lain. Aku kehabisan nafas, berkeringat, dan sakit kepala. Tapi aku tidak berhenti karena mereka terus melanjutkan.

       Kami semua bertemu lagi, mengeluarkan Jimin dari rumah sakit, dan kembali ke pantai yang sama. Itu semua tidak direncanakan. Yang aku lakukan hanyalah ikut, tapi rasanya menggembirakan. Mungkin berlarian adalah satu-satunya cara bagiku untuk menghadapi sensasi yang menakutkan ini. Aku melakukan hal yang sama ketika kami semua meninggalkan sekolah dan datang ke pantai ini untuk pertama kalinya.

       "Itu benar. Kami juga seperti ini dulu." Namjoon berkata demikian saat kami jatuh di pantai untuk mengatur napas. "Kurasa saat itu sama panasnya. Kapan itu?" Itu adalah Jimin. "Itu 12 Juni." Ingatanku yang baik mengejutkan semua orang. Aku ingat persis karena foto yang kami ambil di pantai ini ditandai dengan tanggal. Aku terkadang mengambilnya dan menatapnya. Aku tidak memberi tahu siapa pun, tapi aku merasa bahwa aku akhirnya menemukan keluarga yang nyata. Saudara yang sebenarnya.

       "Teman-teman." Aku mulai mengungkapkan rasa terima kasih ku tapi aku mendapati diriku kehilangan kata-kata. "Apa ?" yang lain bergegas padaku satu per satu dan kemudian melemparkan diri ke arah ku. Kami berguling-guling di pantai bersatu, bermain seperti anak- anak.

       "Kenapa kamu disini sendirian?" Aku duduk di sebelah Taehyung yang duduk disalah satu sudut pantai berpasir yang jauh dari yang lain. Dia menatapku sebentar dan mengajukan pertanyaan. "Apa disana terakhir kali kita datang ke sini?" Dia berbicara tentang observatorium (*tempat Taehyung melompat ke laut). "Jika iya, kita akan memanjatnya. Tapi aku tidak ingat itu." Dia mengangguk setuju. Dia terus menatap observatorium.

       "Ayo pergi." Seseorang menepuk pundakku. Itu Seokjin. Wajahnya tidak bisa dikenali saat dia berdiri melawan cahaya. Mungkin karena aku menatapnya dari posisi duduk, tapi dia terlihat sangat tinggi. Aku berdiri, membersihkan debu pasir. Kakiku tenggelam ke dalam pasir yang panas. Aku menyelinap ke bayangan Seokjin dan berjalan, menendang pasir dengan ujung sepatuku. Pasir yang kutendang menabrak celana Seokjin, tapi dia tidak menoleh ke belakang.

💜

HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang