Seokjin (2 Mei 2022)

301 26 0
                                    

Sesuatu Yang Bersayap💜
_______

Aku sangat gugup hingga jari-jariku mengeras. Aku mengepal dan membuka tanganku. Bagaimana jika aku gagal? Aku sudah melakukan ini berulang kali, namun aku selalu merasa ketakutan. Aku terdiam, mengambil napas dalam-dalam dan memikirkan Yoongi. Dia pasti sedang mabuk sekarang, memantikkan korek api dengan satu tangan dan memegang hp dengan tangan yang lain. Mungkin dia berbaring di sofa, merenungkan alasan mengapa dia harus terus hidup atau alasan untuk tidak.

Bagaimana Yoongi melihat dunia dan dirinya sendiri? Aku menghadapi pertanyaan itu setiap kali aku mencoba menyelamatkannya. Aku tidak mengerti kenapa dia terus berusaha menghancurkan dirinya sendiri. Bukan berarti aku sangat senang hidup di dunia ini atau bahwa setiap hari dalam hidupku dipenuhi dengan kebahagiaan. Sebenarnya, aku tidak pernah tertarik oleh apapun, bahkan oleh kehidupan atau kematian.

Mengingat kembali, aku tidak berbeda dengan saat aku memulai semua ini. Akankah aku bisa meluruskan kekeliruan maupun kesalahan  dan menyelamatkan kami semua? Aku tidak memahami sedalam dan seberat apa pertanyaan itu. Memang benar jika sangat ingin menyelamatkan kami semua. Tidak ada seorangpun yang pantas mati, putus asa, ditindas, dan direndahkan. Selain itu, mereka adalah temanku. Kami mungkin memiliki kekurangan dan bekas luka yang membelok dan menyimpang. Kami mungkin bukan siapa-siapa. Namun kami hidup. Kami memiliki hari-hari untuk hidup, rencana untuk diikuti dan impian untuk dipenuhi.

Awalnya, aku tidak terlalu memikirkannya. Ku pikir itu semua tergantung pada seberapa banyak usaha yang aku lakukan setelah aku menemukan siapa yang perlu ku selamatkan dan dari mana. Itulah yang ku pikirkan. Aku percaya aku bisa menyelesaikannya dengan membujuk mereka dan mengubah banyak hal. Aku sesederhana itu dan naif. Tetapi itu tidak lebih dari upaya menyelamatkan diriku sendiri. Setelah serangkaian uji coba, aku sadar. Tidak sesederhana itu untuk menyelamatkan yang lainnya.

Yoongi tidak mudah ditangani. Dia mungkin yang paling sulit dari semuanya. Dia selalu mengubah waktu dan tempat usahanya untuk bunuh diri. Aku harus mendekatinya secara berbeda dari yang lain. Solusi yang berfungsi dengan baik terakhir kali tidak bekerja di waktu berikutnya. Tepat ketika ku pikir aku akhirnya mengungkap satu misteri, itu mengarah pada halangan lain.

Pada awalnya, aku tidak bisa menjelaskan alasannya. Setelah semuanya, yang bisa ku tebak adalah penderitaan Yoongi terkait dengan konflik batinnya. Namjoon terjebak dalam perkelahian karena pelanggan yang tak sopan di pom bensin. Tapi Yoongi berbeda. Dia tidak punya target pasti dan tidak ada penyebab pasti. Dia memiliki terlalu banyak variable.

Aku mencoba membayangkan apa yang terjadi di kepala Yoongi. Suatu kali, aku  mengikutinya secara diam-diam selama berjam-jam. Langkah kakinya tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Dia terhuyung-huyung melewati jalanan malam dan lelah melemparkan dirinya ke dalam api. Dia kadang-kadang berjongkok di tanah dan mendengarkan musik yang mengalir keluar dari suatu tempat di dalam arena perbelanjaan bawah tanah. Setelah semalaman mengikutinya, aku sadar betapa kering, membosankan, dan datarnya hidup ku sendiri. Bukannya aku iri pada Yoongi. Penderitaan yang harus dia alami, dari satu yang luar biasa ke lainnya, melebihi bayangan ku. Yang bisa aku lakukan hanyalah melihatnya terhuyung-huyung.

Satu kemunduran selalu diikuti kemunduran lainnya. Lapisan keputusasaan baru turun bahkan sebelum yang sebelumnya terlepas. Aku mungkin tidak bisa menyelamatkan Yoongi. Aku tidak dapat menemukan solusinya. Tetapi pada saat itu, harapan terbang masuk. Aku pernah mendengar bahwa harapan memiliki sayap. Itu adalah seekor burung kecil bersayap.

Seekor burung terbang ke ruang kerja Yoongi, yang berada di sebuah bangunan tak terurus di tengah lingkungan pembangunan. Telah diputuskan untuk rencana pembongkaran pembangunan kembali yang terhenti. Burung itu terbang melalui jendela yang pecah. Yoongi berdiri di tengah ruang kerja dengan korek api di tangannya. Seluruh ruang kerja sangat berbau bensin. Aku berdiri tepat di luar pintu. Aku baru saja akan melompat ketika aku mendengar suara gedebuk besar dan kepakan sayap. Pintunya setengah terbuka, jadi aku mengintip. Yoongi membelakangiku.

HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang