Lantai paling atas di kota💜
_______Aku dipindahkan ke bangsal operasi sekitar dua minggu yang lalu. Pada awalnya, rasanya aneh melihat orang-orang datang dan pergi dengan bebas. Segera, aku tahu bahwa itu hanyalah bagian lain dari rumah sakit. Ada pasien, perawat, dan dokter. Aku diberi obat dan suntikan. Secara keseluruhan, itu hampir sama dengan bangsal psikiatris. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa bangsal operasi memiliki lorong yang lebih panjang dengan ruang tunggu ditengah jalan. Tentu saja, ada satu perbedaan utama lagi. Aku diizinkan bebas berkeliaran di sekitar bangsal. Pada malam hari, aku menyelinap keluar dari kamarku dan berkeliling. Aku melompat dan menari di ruang tunggu dan berlari menyusuri lorong lantai pertama dengan kecepatan penuh. Ini adalah sukacita sederhana yang tidak diizinkan di bangsal psikiatris.
Suatu hari, aku menemukan sesuatu yang aneh tentang diriku saat aku berlari di aula. Pada titik tertentu melewati dapur dan tangga darurat, tubuhku berhenti tanpa alasan. Aku memiliki sekitar lima langkah lagi untuk mencapai akhir, tapi aku berhenti dan tidak dapat mengambil langkah lain. Di ujung lorong ada sebuah pintu. Pintu yang terbuka ke dunia luar. Diluar rumah sakit. Pintu itu tidak memiliki tanda "Off Limits", dan tidak ada yang berlari untuk menghentikanku. Tapi aku tidak bisa melangkah lebih jauh. Aku menemukan alasannya. Itu adalah bagian dari lorong seperti bangsal psikiatris. Seolah-olah sebuah garis ditarik dari lantai, aku berhenti tepat pada titik itu, dimana lorong bangsal psikiatris akan berakhir.
Mereka memanggilku anak yang baik di bangsal psikiatris. Terkadang aku melawan, tapi selebihnya aku patuh. Aku tersenyum dan berbohong tanpa ada yang tahu. Dan aku tahu batasanku. Lorong bangsal psikiatris dapat dicapai dalam 24 langkah. Ketika aku pertama kali dirawat di rumah sakit, aku berusia 8 tahun. Aku menangis dan menuntut untuk pulang bersama Ibu, memegangi pintu besi diujung lorong itu. Dengan panik aku mencoba membuka pintu sampai perawat datang berlari dan memberiku suntikan. Untuk sesaat, para perawat menjadi tegang setiap kali aku melangkah ke aula. Sekarang, tidak ada yang memperhatikanku bahkan jika aku berlari menyusuri lorong dan mencapai pintu. Aku sudah tahu bahwa pintunya terkunci. Aku terus berlari ke pintu dan kembali. Aku tidak lagi memohon pada mereka untuk membukakan pintu atau menangis.
Tapi dunia ini penuh dengan orang-orang yang lebih bodoh dari pada aku. Mereka memegang dan mengguncang pintu tanpa henti. Mereka ditahan oleh staff, diberikan suntikan, dan diikat ke tempat tidur mereka. Jika mereka berperilaku sedikit lebih baik pasti dapat diterima, hidup mereka bisa menjadi jauh lebih nyaman. Para idiot itu tidak tahu apa yang lebih baik.
Aku tidak seperti ini pada awalnya. Aku juga jatuh tak berdaya oleh obat penenang yang disuntikkan paksa oleh perawat dan tertangkap karena mencoba melarikan diri dari rumah sakit pada hari-hari awal. Aku memanggil Ibu, menangis cukup keras hingga serak beberapa kali. "Aku tidak sakit. Aku baik-baik saja sekarang. Tolong datang dan bawa aku pulang." Aku terjaga sepanjang malam selama beberapa hari, tapi Ibu tetap tidak datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fanfiction[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)