Setelah kembali dari laut💜
_______Saat aku kembali ke diriku sendiri, aku menggosok lenganku begitu keras hingga kulitku mengelupas. Tanganku bergertar dan aku tidak bisa mendengar suara dari napas beratku. Aliran tipis darahku mengalir di lenganku. Dengan pantulan dari cermin, aku bisa melihat mataku merah. Potongan-potongan apa yang baru saja terjadi berpacu dalam pikiranku.
Aku kehilangan konsentrasi saat menari dengan pasanganku. Langkahku menjadi acak-acakan. Aku menabraknya, jatuh, dan melukai lenganku. Darah mengingatkanku pada Taman bunga arboretum. Aku merasa tercekik. Aku tidak bisa mengingat bagaimana aku bangun, berlari keluar dari ruang latihan, dan berhasil sampai ke kamar mandi. Aku menggosok dan mencuci goresan tersebut dengan gilanya, menjadi lebih ketakutan melihat darah tersedot ke saluran pembuangan. Ku pikir aku bisa mengatasi ini. Ku pikir aku baik-baik saja. Tapi tidak. Aku melarikan diri. Aku harus berhenti mencucinya. Aku harus melihat cara lain. Kemudian, aku tiba-tiba menyadari jika pasangan ku juga terjatuh.
Aku dengan terburu-buru kembali ke ruang latihan tapi tidak ada seorangpun disana. Mantelnya dan tas Hoseok tergeletak di lantai. Aku berlari keluar. Saat itu hujan lebat. Aku bisa melihat Hoseok, dengan pasangan menariku di punggungnya, berlari dengan sekuat tenaga di kejauhan. Dia sepertinya tidak sadarkan diri. Lengan lemasnya tergoyang kesegala arah. Aku mengejarnya dengan payung ditanganku tapi lalu berhenti. Aku mencoba mengingat kembali kejadian dia terjatuh tapi aku tidak bisa.
Saat aku melihat darah, semua yang ada disekitarku lenyap. Aku tidak akan membantu bahkan jika aku menyusulnya. Aku telah melukainya dengan mendorongnya ke tanah tapi aku bahkan tidak berhenti untuk melihat apakah dia baik-baik saja karena aku gemetar seperti jeli pada darahku sendiri.
Aku berbalik. Setiap aku melangkah, air hujan memercik ke sepatuku. Lampu depan mobil-mobil mengenaiku. Hujan saat hari piknik dulu, seperti hari ini. Hari itu aku lari dari Taman bunga arboretum. Tubuhku dipenuhi oleh lumpur yang terlihat seperti darah. Aku tidak tumbuh sedikit pun dari anak kecil berusia delapan tahun itu.
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)