Arah dimana matahari terbit💜
_______
Seseorang mendorong bahuku saat aku turun dari kereta. Aku menjatuhkan tiket yang ku pegang. Tiket itu jatuh ke rel kereta api dan masuk ke salah satu celah. Aku melihat sekeliling. Saat itu pertengahan musim panas ketika aku berangkat dan sekarang masih musim panas. Kereta berangkat ke stasiun berikutnya, menyibak angin.Akhir bulan lalu, aku meninggalkan Songju dengan kereta api dari peron ini. Aku melihat kota menjauh dari jendela. Sejauh yang ku ingat, aku tinggal di Songju. Aku tidak pernah meninggalkan kota dan tidak pernah membayangkan tinggal di tempat lain. Aku pergi ke kedai burger dan ke ruang latihan sesuai jadwal. Setelah berjam-jam menari, aku pulang ke rumah dan tidur. Meskipun kotanya kecil, di Songju aku punya tempat yang harus aku kunjungi, tempat yang kubutuhkan.
Setelah pergelangan kaki ku cedera, rutinitas harian ku berantakan. Aku pergi bekerja dan ke ruang latihan mengenakan gips lembut. Kondisi pergelangan kaki ku semakin parah. Dengan gips yang terpasang penuh, aku harus mengambil cuti sakit. Aku memiliki tiga minggu penuh tanpa apa-apa. Tiga minggu tanpa kerja, tanpa menari, dan tidak ada tempat pergi.
Aku berhasil bertahan di pagi hari pada hari pertama. Hujan yang mengguyur sepanjang malam berhenti saat fajar. Aku membersihkan rumah dan merapikan pakaian-pakaianku. Aku memotong rambut dan menyeka air hujan dari bangku di depan rumahku. Tapi aku kehabisan hal yang harus dilakukan pada sore hari. Ponselku tidak berdering, Beberapa pesan dari rekan kerjaku dan anggota Just Dance semuanya masuk. Tetap saja, tidak ada panggilan atau pesan dari yang lain. Kalau dipikir-pikir, aku selalu menjadi orang yang menghubungi yang lain lebih dulu. Aku meletakkan ponsel ku. Aku tidak ingin menghubungi mereka kali ini. Bagaimana Jika tidak ada dari mereka yang mengirim pesan? Begitulah. Aku ingat bagaimana aku bertemu YoonGi malam sebelumnya. Apa yang aku katakan terulang kembali di kepalaku. Aku melompat berdiri dan berteriak ke udara, "Lagipula dia tidak akan ingat!"
Perjalanan pulang terasa lebih jauh dari biasanya setelah aku meninggalkan YoonGi disana. Aku harus menaiki turunan dengan kruk. Meski matahari sudah terbenam, udara terasa pengap. juga lembab. Aku bersimbah peluh ketika sampai di rumah. Aku tidak menyesali apa yang aku katakan kepada YoonGi. Sudah waktunya baginya untuk berhenti mengasihani diri sendiri. Tapi kejadian itu, kata-kata itu terus datang kembali padaku.
Di atap. Aku bisa memandang kota tanpa diriku. Kereta api melewati pusat kota dan menghilang di tikungan di kaki gunung. Aku dengan sembarangan memasukkan pakaianku ke dalam tas dan menuju ke stasiun. Aku melihat-lihat daftar kota di depan ruang tiket dan memilih kota terlebar yang terdekat. Aku pikir lebih baik datang ke kota besar. Dan dengan begitu, aku meninggalkan Songju.
Aku turun dari kereta setelah sekitar dua jam. Begitu aku keluar dari stasiun. Aku dihadapkan pada persimpangan yang ramai. Barisan gedung tinggi dan orang-orang yang sibuk berjalan di bawah terik matahari mulai terlihat. Aku naik bus pertama yang berhenti di depanku.
"Di mana saya harus turun?" Sopir itu menatapku seolah aku berbicara hal tak masuk akal. Penumpang yang menanyakan tujuannya sendiri? Ya, aku pasti terdengar bodoh. Setelah sekitar dua puluh menit, bus tiba di lingkungan yang tampak seperti bagian kota tua. Aku meletakkan tasku di sebuah ruangan kecil yang terhubung ke pasar bertanda "Penginapan". Aku berjalan keluar. Aku tidak tahu arah.
Aku hanya berkeliaran di sekitar lingkungan selama dua hari. Tidak ada gedung tinggi dan tidak ada kawasan komersial yang terang benderang. Itu mirip dengan lingkungan ku di mana kamar atap ku di lereng berada. Aku memilih untuk meninggalkan Songju untuk pertama kalinya dalam hidup ku dan tiba di Songju yang lain. Mungkin ini alasannya. Aku mencoba untuk tidak memikirkan kota dan orang-orang yang telah aku tinggalkan, tetapi aku kehilangan kendali. Aku menyalakan ponselku dan memikirkan yang lain. Aku mungkin sudah meninggalkan Songju, tapi pikiranku masih ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYYH The Notes 1 [Terjemahan Indonesia] ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Terjemahan bahasa indonesia dari buku HYYH The Notes 1 (花樣年華 The Notes 1)