PART 7 || MENGINAP

262 32 10
                                    

Gadis yang memakai hijab itu melangkah kan kakinya di rumahnya dan berjalan dengan anggun.

"Assalamualaikum." salam Aludra ketika baru memasuki rumahnya.

"Wa'alaikum salam," jawab bunda saat mendengar kedatangan anak bungsunya.

Aludra kaget ketika semua orang masih belum pulang dan masih membahas sesuatu yang sangat penting.

"Lohh, semua orang ternyata belum pulang ya?" tanya Aludra sambil melihat ke sekeliling.

"Aludra, ayah mau bicara penting. Ayah harap kamu bisa menerima nya." ucap ayah dengan serius. Aludra hanya menurut dan duduk di sofa yang masih tersedia. Jika kalian bertanya dimanakah Nadeem sekarang? Jawabannya adalah Nadeem sudah pergi saat mengantar Aludra pulang.

"Aludra," Aludra yang dipanggil oleh ayahnya langsung menatap ayahnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ayah, bunda, Lintang, dan Zhafran akan keluar negeri." ucap ayah.

Aludra terkejut bagaikan tersambar petir yang dahsyat, "kenapa?"

"Lintang akan izin selama 2 mingguan karena sebentar lagi dia sudah kelas 12, di samping itu dia harus bisa menghandle perusahaan bunda. Sedangkan kamu akan kami titipkan ke tante Ratna dan om Aldi." saran ayah.

"Nggak usah, yah. Aludra bisa di rumah sendiri kok, lagi pula nanti Aludra disana takut ngerepotin." ucap Aludra.

"Kamu nggak bakal ngrepotin kok, sayang. Lagi pula tante juga kesepian kalo di rumah, jadi kamu mau ya? Vanessya pasti sibuk jadi dokter, Nadeem pasti main sama teman-temannya. Terus tante sendirian, kamu nggak kasihan?" ucap tante Ratna dengan wajah yang menyiratkan kesedihan.

"Iya deh tante, Aludra mau." ucap Aludra. Karena dia tak mau tante Ratna kesepian.

Wajah yang tadinya menyiratkan kesepian itu berubah menjadi ceria saat itu juga, "oh iya, jangan panggil tante ya? Panggil mama aja seperti Nadeem dan Vanessya." Aludra hanya mengangguk.

"Ayah, kak Lintang dan kak Zhafran kemana?" tanya Aludra saat mendapati kedua kakaknya tak ada.

"Lintang udah tidur sambil meluk bonekanya, lagipula tadi Lintang udah di kasih tau dan dia nggak nolak sama sekali saat tau bakalan pergi ke luar negeri." ucap bunda.

"Habis bunda, ayah dan kakak-kakak kamu pulang. Pasti ayah ajak kalian semua liburan." ucap ayah.

"Ayah nggak bohong kan?" ucap Aludra memastikan.

"Nggak, sayang." ucap ayah sambil mengelus puncak kepala Aludra.

"Ayah dan yang lain berangkat nya kapan?" tanya Aludra lagi.

"Besok." ucap bunda.

"Cepet banget?" ayah dan bunda mengangguk. Mereka semua paham bahwa Aludra menjadi gadis mendiri semejak lulus dari pondok. Aludra juga menjadi gadis yang pandai, dia sering menjuarai setiap lomba.

"Sekarang kamu langsung ke rumah om Aldi dan tante Ratna ya?" ucap ayah.

"Bukannya ayah berangkatnya besok?" tanya Aludra lagi.

"Iya, tapi kalo kamu disini Lintang bertingkah lagi. Ayah pusing ngurus 1 anak itu." ucap ayah memijat pelipisnya.

Aludra hanya terkekeh mendengar ayahnya mengeluh, "iya ayah, Aludra mau beres-beres dulu ya?" ucap Aludra.

Aludra bangkit dari sofa yang ia duduki tadi, lalu berjalan menuju kamarnya.

"Aludra sekarang mandiri nggak seperti dulu." ucap Zayn.

"Tante juga nggak nyangka setelah Aludra pulang dari pondok dia lebih mandiri, sholat 5 waktu dan sholat Sunnah juga." ucap bunda Aludra.

"Semua akan berubah sejalan dengan waktu." ucap ayah.

KYMBERLIANT ANNIE KASSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang