PART 49 || MAAF

153 9 0
                                    

"Dirimu laksana surgaku, tempatku mencurahkan..."

Berliant bersenandung dengan bahagia sambil berjalan menuju ke parkiran menunggu Valeriano.

"Vale-Vale, foto dong!"

"Vale, jangan sombong dong!"

"Vale! Aku padamu!"

"Mundur, saingannya Berliant woi!"

"Vale, kapan kita jadian?!"

"Baru aja sekolah langsung dapat fans," ucap Berliant dengan terkekeh.

"Haha, bisa aja lo. Biasalah, pesona Valeriano pasti kuat dong," ucapnya dengan sombong.

"Dahlah, pulang yuk?" ucap Berliant sambil menggandeng tangan Valeriano.

"Ish, Riano. Udah deh bercandanya!" sentak Berliant saat ia merasakan kerah leher bagian belakang nya di tahan oleh seseorang.

Valeriano yang sudah duduk di kursi kemudi pun mengernyitkan dahinya, "bercanda apaan? Woi, gue udah di mobil nih." ucap Valeriano.

Berliant pun menoleh ke belakang, "kak Lintang?!"

"Mau kemana?" tanya Lintang tanpa melepaskan cekalannya.

"Mau pulang, kak." jelas Berliant.

"Sementara ini, lo tidur di rumah gue dulu aja." ucapnya.

Berliant pun menoleh kearah Valeriano, "udah, nggak papa. Nanti gue yang bilang ke abang lo," ucap Valeriano. "Gue pulang dulu, duluan, ya?"

Sepeninggalan Valeriano, akhirnya Berliant ikut pulang bersama Lintang.

"Lo tau nggak, bunda sedih banget setelah kematian lo," ucap Lintang saat berada di dalam mobil.

"Gue bukan Aludra," tegas Berliant.

Lintang tak menghiraukan perkataan Berliant, ia malah bercerita dengan panjang lebar tentang keadaan rumahnya saat Aludra sudah meninggal.

"Kak Zhafran juga sering nangis kalo keingat lo, lo nggak mau balik? Kita semua rindu lo, dek." ucapnya.

Berliant sempat menundukkan kepalanya, tetapi ia kembali mengangkat kepalanya kembali.

"Udah berapa kali gue bilang, gue bukan Aludra! Aludra kalian udah mati dimakan cacing tanah. Gue Berliant Annie Kassia, bukan Aludra adek lo," ucap Berliant spontan.

Jleb!

Lintang terkejut dengan perkataan Berliant.

"Siapa yang ngajarin lo bicara kasar kaya gitu? Jadi, selama ini percuma dong bunda pondokin lo?" ucap Lintang.

"Gue nggak pernah di pondokin!" ucap Berliant dengan menekankan satu persatu kalimatnya.

Berliant menampilkan smirknya, "kan udah gue bilang, gue bukan Aludra. Lo ngeyel banget sih!" tegas Berliant.

"Mulai sekarang, lo tinggal dirumah gue." ucap Lintang dengan tegas.

"Hah? Nggak, gue nggak mau!" tolaknya dengan kasar.

Lintang tak menggubris perkataan Berliant, ia tetap menjalankan mobilnya ke kediaman keluarga Attala.

Setelah sampai di kediaman keluarga Attala, dengan malas Berliant berjalan mengikuti langkah Lintang.

Deg!

Berliant terkejut saat rumah keluarga Attala berubah dengan drastis. Apalagi dengan kondisi rumah yang sangat sepi.

"Sepi, ya? Semenjak nggak ada Aludra, rumah ini sepi. Udah kaya kuburan," ucap Lintang dengan terkekeh.

Berliant hanya terdiam, matanya masih mengelilingi setiap sudut rumah Lintang.

KYMBERLIANT ANNIE KASSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang