PART 46 || MEMENDAM PERASAAN

164 13 3
                                    

Jam weker Berliant berbunyi dengan nyaring sehingga mengusik tidur nyenyak Berliant.

Bukannya Berliant bangun, ia malah melempari bantal ke jam wekernya itu.

"Sia!! Bangun, keboo!!" teriak Alexa sambil menggedor-gedor pintu kamar Berliant dengan sangat kencang.

"Ngantuk, Mom. Kemarin Sia ke bar pulang jam 01.00 loh," ucap Berliant dengan mata tertutup.

Brakk

"Awh, sakit, Mom. Kebiasaan deh, kalo Sia punya salah selalu dijewer. Lama-lama telinga Sia berubah jadi telinga gajah," gerutu Sia sambil menatap lesu ke arah Mommy nya.

"Turun!! Makan, gih!" ucap Alexa lalu merapikan kamar Berliant.

"Mandi dulu, Sia!! Jangan langsung makan," gertak Alexa saat melihat Berliant tanpa mandi hendak ikut sarapan.

"Ck, banyak aturan banget sih, Mom," ucap Berliant sambil melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.

Setelah memakai seragam ia turun untuk sarapan, "selamat pagi beban dunia," ucapnya tanpa malu lalu duduk di kursinya.

"Enak banget deh, punya Mommy rasa pembantu," ucapnya asal.

Uhukk

"Maksudnya gimana?" tanya Arvan.

"Nggak kok, tadi keceplosan aja. Untung Mommy masih di dapur," ucap Berliant sambil celingukan mencari Alexa dan ternyata masih di dapur.

"Sia ke Indonesia ditemani si kembar, ya?" ucap Bastian.

Berliant terkejut, "loh, kok sama si kembar, sih, yah?"

"Jaga-jaga, biar Sia nggak berani ghosting cowok lagi," ucap Alexa dari arah dapur yang menuju ke meja makan.

"Hah?! Jadi si kembar ikut cuma buat ngawasin Sia?" tanya Berliant tak percaya.

"Iya, jadi kalo Sia butuh apa-apa kan ada si abang," ucap Bastian.

"Bang, nanti kalo Sia mau ghosting cowok jangan bilang Mommy dan Daddy, ya?" ujar Berliant sambil mengedipkan satu matanya.

"Awh, sakit, Mom. Kebiasaan deh," ujar Berliant saat telinganya kembali dijewer oleh Alexa.

"Udah, sayang. Sia nanti telat kalo kamu jewer terus-terusan," ujar Bastian. Akhirnya Alexa melepaskan jeweran di telinga Berliant dengan terpaksa.

"Oh ya, kalo Sia ke Indonesia jangan lupa selesaiin masalah nya, ya? Mommy nggak bisa temani, soalnya masalah disini belum clear. Nunggu masalah Mommy clear dulu, baru nanti Mommy kesana, oke?" Berliant mengangguk.

"Tapi, Mom. Sia belum siap selesaiin masalah di Indonesia," ucap Berliant.

Alexa mengusap kepala Berliant dengan sayang, "Sia harus bisa, Sia nggak boleh lari dari masalah. Paham, kan?" Lagi dan lagi Berliant mengangguk.

"Kalo Sia belum siap jangan dipaksain, sayang. Kita tunggu Sia sampai siap." ujar Bastian.

"Tapi, kalo nggak diselesaiin dengan cepat nanti semakin banyak masalah yang menimpa kita." ucap Alexa.

"Kita tunggu Sia siap," putus Bastian.

"Kalo kalian udah siap, sekarang kita berangkat." tegas Bastian.

"Bentar, Dad. Sia belum selesai!!" teriak Berliant.

"Sayang, siapin bekal buat Sia makan di sekolah." ucap Bastian.

Alexa pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan bekal untuk Berliant, sedangkan Berliant malah asyik memakan sarapannya.

"Ini bekal, cepat ke sekolah!" perintah Alexa dengan tegas.

KYMBERLIANT ANNIE KASSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang