"Cari tau tentang keluarga Adara Gavrylla. Saya tunggu 15 menit!"
Setelah mengucap demikian, pria itu mematikan sambungan teleponnya. Ia mengacak rambutnya dengan frustasi.
"Liat aja nanti Lo! Gue bakal bikin Lo tunduk sama gue!!"
Pria itu merebahkan dirinya di kasur king size nya tanpa mengganti pakaiannya. Ia menutup matanya sekejap tetapi tak bisa karena seseorang telah mendobrak pintu kamarnya dengan kasar.
"Woy, Lo apaan sih? Pintu nya nggak gue kunci, ngapa Lo dobrak anjing?!" ucap pria itu dengan kesal sambil beranjak mengecek pintu kamarnya.
"Huhh, untung nggak kenapa-kenapa pintunya." Lalu ia membalikkan badannya dan mendapati teman-temannya sudah merebahkan tubuh mereka di kasur king size miliknya.
Cukup. Ia tak betah dengan perilaku teman-temannya. Ia beranjak ingin menendang teman-temannya tetapi tiba-tiba ponselnya berdenting.
Ia membuka pesan dari seseorang yang ia suruh untuk mencari tau tentang keluarga Adara.
••••••••••••••••••••
Adara Ghabriella Gavrylla.
17 tahun.
Anak tunggal dari pasangan Rudy dan Gisel.
Sekolah di SMA Elang.
Selain sbg pelajar ia juga menjadi model di N.A group.Adara bisa dikatakan anak yang manja. Setiap keinginannya selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Dia juga mempunyai rahasia besar yang tak diketahui oleh siapapun. Dibalik kecantikannya ia sering keluar masuk club' hanya untuk bersenang-senang, tetapi tak ada yang mengetahuinya. Mungkin itu biasa dikalangan remaja. Tetapi selain itu ia juga pernah positif hamil, setelah kandungannya berusia 1 bulan, ia menggugurkan kandungan itu.
••••••••••••••••••••"Senjata yang ampuh!" desis pria itu.
"Deem!" teriak salah satu teman Nadeem dengan keras.
"Apa?!"
"AC kamar Lo mati, benerin sana! Pengap gue!" perintah Rafael dengan semena-mena.
"Enak aja Lo! Sana benerin sendiri." ketus Nadeem.
"Tamu itu raja lhoo, hargai kek." ucap Vian santai.
"Kalo tamunya kaya Lo pada siapa yang sudi nerima Lo?" ucap Nadeem dengan raut wajah datar tanpa rasa bersalah.
"Astaghfirullah, baru aja kita kesini ehh malah dinistakan. Kecewa adek, mas." ucap Vian dengan dramatis.
Rafael dan Arvin segera mengambil tisu yang tergeletak di nakas Nadeem lalu mengusap matanya seakan-akan habis menangis.
"Astaghfirullah, drama nya buat gue meninggoy. Lanjut , Yann!!" ucap Rafael sembari memberi semangat Vian agar lebih menggoda Nadeem.
Vian yang mendapat dukungan mengedipkan sebelah matanya ke Rafael, lalu kembali menggoda Nadeem.
"Aku talak kamu, mas!" ucap Vian sambil sesekali mengusap pipinya, padahal tak ada jejak air mata disana.
Dan kini Rafael dan Arvin bernyanyi seperti sinetron Indosiar.
"Ku menangis,"
"Membayangkan."
Setelah bernyanyi demikian ia bernyanyi lagi tetapi mengubah lirik lagunya.
"Betapa kejam nya Nadeem dengan Vian!!" Rafael dan Arvin serempak bernyanyi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...