"Aludra, kakak pinjem hp boleh?" ucap Lintang sambil melirik ke ponsel Aludra yang terletak di samping Aludra.
Aludra mengangguk dan menyodorkan ponselnya sambil menyeruput es jeruknya.
"Minta hotspot ya, dek?"
"Langsung nyalain aja kak, nggak usah minta izin Aludra." ucap Aludra yang masih fokus dengan es jeruknya.
"Gue juga ya?" ucap Vian menimpali.
"Nggak nggak, siapa Lo minta hotspot adek gue?" potong Lintang dengan cepat.
"Udah lah kak, kasih tau aja sandinya. Kuota Aludra masih utuh kok." ucap Aludra.
Sedangkan teman-teman Lintang bersorak gembira saat mendapat hotspot gratis.
"Yuk, mabarr!!" teriak Rafael dengan nyaring.
"Ogah ah, Lo main nya nggak bisa menang!" sindir Lintang dengan sinis.
Nadeem hanya menyimak perdebatan antara keempat sahabatnya yang sama-sama gila dengan game online nya itu.
"Aludra ke toilet sebentar ya?" ucap Aludra sambil menunggu jawaban ketiga temannya.
"Gue temenin!" Aludra menggeleng, tak menerima tawaran Lina.
"Yakin Lo nggak kenapa-kenapa?" ucap Lina dengan was-was.
"Aludra nggak akan kenapa-kenapa kok, lagipula toiletnya deket kok." ucap Aludra.
"Aludra ke toilet bentar ya?" ucap Aludra sambil melangkahkan kakinya menjauh dari temannya dan sahabat Lintang.
Tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang mengekori Aludra.
"Bagus banget, toilet lagi sepi. Nggak sia-sia rencana yang gue susun." ucap gadis itu dengan seringai jahat yang terpatri di bibirnya.
Gadis itu menelepon ketiga temannya.
"Guys, yuk party!" ucap gadis itu.
Setelah mengatakan demikian ia segera mematikan sambungan telepon nya.
Ia hanya tinggal menunggu kedatangan temannya. Sambil menunggu ia ingin bermain-main sebentar dengan gadis incarannya.
Ia menoleh ke samping kanan-kiri, setelah mendapati tak ada orang yang melihat. Ia berjalan memasuki toilet yang Aludra tuju tadi.
Saat memasuki toilet, ia mendapati Aludra yang sedang berkaca membenarkan hijabnya. Nampak sekali Aludra baru saja selesai berwudhu karena muka dan sebagian hijabnya basah oleh air.
"Aludra?" sapa gadis itu dengan seringai jahatnya.
Aludra membalikkan badannya, "Kak Adara?"
"Ada apa ya kak?" tanya Aludra dengan sopan, karena Adara adalah kakak kelasnya walaupun kelakuannya semena-mena.
"Gue minta maaf, gue nggak berniat ambil Nadeem dari Lo kok. Tapi..." jeda Adara.
"Tapi apa kak?" ucap Aludra penasaran dengan ucapan Adara.
"Tapi, gue lebih kenal Nadeem ketimbang Lo! Gue kenal Nadeem lebih dulu dari Lo!! Kenapa Lo rebut dia, haa?!!" ucap Adara dengan membentak.
Aludra bingung dengan sikap Adara yang tiba-tiba saja berubah drastis.
"Kak Adara...nggak kenapa-kenapa, kan?" ucap Aludra sambil berusaha memegang pundak Adara, terapi ditepis kasar oleh Adara.
"Jangan sentuh gue! Kalo gue nggak bisa dapatin Nadeem, siapapun nggak akan gue biarin dapatin Nadeem!!" bentak Adara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Teen Fiction[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...