Aludra mengemasi pakaiannya kedalam kopernya, ia ingin pergi dari kediaman keluarga Attala.
Jujur saja ia sedih dan berat jika harus meninggalkan keluarga Attala, tetapi ia juga kecewa dengan semua orang.
Ia segera bergegas turun ke bawah. Saat turun ke bawah ia mendapati semua keluarga bahkan sahabat-sahabatnya masih berkumpul di bawah.
"Aku pergi," ucap Aludra tanpa menoleh ke semua orang sembari menyeret kopernya menuju ke pintu utama.
Zhafran berlari dengan kencang lalu meraih tangan Aludra, tetapi ditepis halus oleh Aludra.
"Mau kemana?" tanya Zhafran.
Aludra berbalik badan, "pergi jauh dari rumah ini." putus Aludra.
"Kenapa?" tanya Zhafran.
"Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya.
"Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran.
"Kak Lintang juga udah tau?" Aludra memandang Lintang yang menundukkan kepalanya.
"KENAPA KALIAN NGGAK JUJUR SAMA ALUDRA!! KALIAN ANGGAP ALUDRA APA?!" teriak Aludra yang menggelegar di dalam ruang keluarga.
"Oh iya, kan aku bukan dari keluarga ini. Miris." ucap Aludra dengan lirih.
"Sehubung aku bukan dari keluarga ini, aku mau pergi. Maaf cuma menjadi beban kalian." ucap Aludra sembari melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.
Semua orang menatap Aludra dengan sedih, mereka kecewa pada dirinya sendiri.
"Apa yang terjadi?" tanya Lily saat Aludra sudah pergi.
"Biarin Aludra tenang dulu, setelah itu baru kita cari dia." ucap Fadhil yang baru saja turun dari tangga.
"Kenapa ayah nggak berhentiin Aludra saat Aludra mau pergi?
"Dia butuh waktu buat nenangin diri, dia bakal balik lagi kok." ucap Fadhil dengan penuh keyakinan.
"Kalo Aludra nggak balik gimana?" tanya Zhafran was-was.
"Aludra pasti kembali." ucap Fadhil dengan mantap.
•••
Setelah beberapa menit Aludra meninggalkan rumahnya, Nadeem bergegas menyusul Aludra.
Ia tak ingin jika kehilangan Aludra ketiga kalinya. Lagipula masalahnya dengan Adara pun sudah usai, jadi terserah Nadeem mau bagaimana.
Nadeem berhenti di taman dekat dengan rumah Aludra. Ia melihat bahwa Aludra duduk di kursi taman dengan menundukkan kepalanya sambil menangis sesenggukan.
Nadeem mendekatinya lalu duduk disamping Aludra, "jangan nangis, Aludra kan kuat." ucap Nadeem.
Aludra menatap Nadeem lalu menghapus air matanya dengan kasar, "Aludra nggak nangis, cuma kelilipan." elak Aludra.
"Kak Nadeem dengan kak Adara aja, jangan dengan Aludra. Nanti Aludra yang di labrak kak Adara." lanjut Aludra. Sebenarnya ia bukannya takut jika di labrak oleh Adara, tetapi ia tak mau merusak hubungan orang.
"Urusan gue dengan Adara udah clear, jadi gue bebas dong mau gimana aja. Ya nggak?" tanya Nadeem sembari menggoda Aludra.
Aludra sebenarnya bahagia jika Nadeem kembali dengannya, tetapi entah mengapa ada perasaan yang ganjal di hatinya.
Aludra hanya menatap lurus ke depan, sesekali ia menatap anak-anak yang sedang bermain. Lucu, batin Aludra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...