Happy reading:)
Maaf jika ada kesalahan penulisan karena ini cerita pertama aku, jadi harap maklumi.
Jangan lupa tinggalkan vote ataupun komen.
Sekian dan terimakasih.🌜
Setelah selesai memasak, Aludra dan Syifa menata makanan di atas meja makan.
"Kak Syifa capek?" tanya Aludra.
"Nggak kok dek, kamu capek?" tanya Syifa. Aludra menggeleng.
"Kak, udah mau Maghrib. Aludra pamit ke kamar dulu ya, mau shalat. Kakak nggak shalat?" tanya Aludra.
"Nggak dek, kakak ada halangan hehee." Jawab Syifa.
"Yaudah, aku tinggal ke kamar ya kak." ucap Aludra halus.
Setelah selesai shalat Aludra turun ke bawah karena sudah pukul 18.20. Setelah turun Aludra menuju ke ruang keluarga untuk bertemu keluarganya.
"Assalamualaikum," ucap Aludra dengan halus.
"Waalaikum salam." jawab bunda dan Syifa.
Aludra mendekat ke arah bunda dan Syifa, "kak Lintang belum pulang ya, bund?"
"Belum, kok tumben belum pulang ya? Mungkin ada ekstrakulikuler di sekolah nya." ucap bunda.
"Tadi abis nganterin Aludra kak Lintang balik ke sekolah, katanya ada yang di urus." ucap Aludra.
"Yaudah kita tunggu aja." ujar bunda.
Mereka bertiga berbincang-bincang sampai tak menghiraukan deruman mobil yang memasuki halaman rumah.
"Assalamualaikum!" ucap Lintang sedang memasuki rumahnya.
"Waalaikum salam," jawab bunda sambil menghampiri anak tengahnya.
Lintang pun mencium punggung tangan bunda lalu mengecup kedua pipi bundanya.
"Bunda, memangnya ada acara apa kok tumbenan masak banyak?" tanya Lintang.
"Oh, nanti om kamu dan teman bunda mau datang. Kamu dan Aludra pakai baju yang udah bunda siapin ya." ucap bunda panjang lebar.
Lintang melirik ke arah Aludra dan mendapati mantan pacarnya dulu, "kenapa Syifa ada disini?"
"Oh, Syifa juga anak teman bunda." jawab bunda, "cepetan gih masuk kamar siap-siap. Kamu juga kenapa baru pulang, hm?"
Lintang yang sudah hafal sikap bundanya pun bergegas ke kamar nya untuk bersiap-siap, tetapi langkah Lintang terhenti karena bundanya kembali berbicara.
"Uang saku kamu bunda potong 50% selama 1 bulan penuh!" ucap bunda dengan datar sambil duduk di sofa bersama Aludra dan Syifa.
Deg!
Lintang pun buru-buru menghampiri bunda dengan cepat lalu memohon-mohon.
"Yahh bund. Kok di potong sih, bunda nggak kasihan lihat Lintang kelaparan. Bunda mah jahat banget, jangan di potong lah bund. Astaghfirullah, bunda jangan di potong yah. Kalo di tambahin mah nggak papa, pokoknya jangan di potong yah uang saku Lintang." ucap Lintang memohon-mohon sambil mencium tangan bunda berkali-kali dan memijit bahu dan kaki bunda.
"Nggak, pokoknya uang saku kamu bunda potong. Nggak ada penolakan!" ucap bunda datar.
Melihat Lintang yang memohon-mohon Aludra pun melihat nya kasihan, Aludra pun ikut-ikutan memohon ke bunda agar uang saku kakaknya tidak di potong.
"Bunda," ucap Aludra lirih.
"Ada apa, sayang?" tanya bunda dengan sangat halus.
"Uang saku kak Lintang jangan di potong ya, Bund." ucap Aludra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...