PART 28 || TUNGGU WAKTU YANG TEPAT

85 7 0
                                    

"Alhamdulillah, dapet paketan gratis." ucap Lintang sambil menatap ponselnya dengan sayang setelah kuotanya terisi.

Zhafran hanya menghela nafas gusar, adiknya yang satu ini seperti pengemis kuota.

Zhafran merasa ada yang kurang. Aludra. Ia pun cepat-cepat menoleh ke Aludra. Zhafran pun menghampiri adiknya.

"Aludra kenapa? Sakit ya?" tanya Zhafran saat melihat wajah adiknya yang pucat.

"Aludra mau pulang. Tidur." ujar Aludra sambil merentangkan kedua tangannya agar di gendong kakak sulungnya itu.

Zhafran yang peka pun menggendong Aludra ala bridal style. Setelah Aludra berada di gendongan Zhafran pun ia langsung mendusel-dusel kan kepalanya ke dada bidang Zhafran.

"Tidur ya." titah Zhafran saat Aludra hampir terlelap.

"KAK ZHAFRAN!!" teriak Lintang saat hendak menghampiri Zhafran.

Zhafran pun terkejut, begitu pula Aludra. Aludra yang tadi hampir terlelap pun tak jadi, karena mendengar suara menggelegar dari kakak keduanya.

"Kenapa?" ucap Zhafran dingin.

"Gak papa sih, cuma manggil." ucap Lintang tanpa merasa bersalah.

"Gak usah teriak-teriak, gara-gara Lo Aludra bangun!" tegas Lintang.

Lintang terkejut, saat melihat Aludra berada digendongan Zhafran. Kenapa Aludra tak kelihatan tadi?

"Hehe, maaf kak. Nggak tau." ucap Lintang dengan terkekeh.

Mata Lintang mengarah ke Aludra yang sudah terbangun, lalu ia mengusap halus kepala Aludra. Aludra pun menoleh ke Lintang.

"Tidur." ucap Lintang.

Setelah itu, tak lama kemudian Aludra kembali terlelap.

"Ayo pulang!" titah Zhafran.

Akhirnya mereka kembali menaiki mobilnya. Dan Lintang lah yang menjadi sopir Aludra dan Zhafran. Sedangkan Zhafran duduk di belakang sambil memangku Aludra.

"Apaan sih, masa Lintang jadi sopirnya?" keluh Lintang pada Zhafran.

"Diem atau kuota nya kakak ambil?" ancam Zhafran.

"Emang bisa?" ucap Lintang remeh.

"Bisa."

Glek.

Lintang menelan salivanya dengan susah payah, karena kakak sulungnya itu pandai dalam segala hal. Entah itu apa saja.

"Jadi, gimana? Tetep nolak atau kuotanya kakak ambil, hm?" timbal Zhafran saat melihat wajah kaku Lintang.

"Yaudah, selaku adik yang baik nih ya. Biarin Lintang aja deh yang nyetir mobilnya." ujar Lintang pasrah.

"Bilang aja kalo kuotanya nggak mau diambil!" gumam Zhafran.

"Nyinyinyi, bacot ah."

•••

Aludra mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum bangun dari tempat tidurnya. Lalu ia merenggangkan ototnya.

"Udah jam berapa sih?" ucapnya sambil melihat jam wekernya yang berada di nakas.

"Oh masih jam 17.00, lanjut tidur aja lah. Masih ngantuk juga."

1 detik

2 detik

3 detik

KYMBERLIANT ANNIE KASSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang