Aludra menata pakaiannya ke dalam lemari, tetapi saat ia menata pakaiannya dia melihat sosok gadis mengintainya. Saat Aludra melihatnya, dia hilang dengan sekilas.
"Ah, mungkin perasaan Aludra aja." ucap Aludra tanpa berpikir panjang.
Sedangkan gadis yang tadi mengintai Aludra menelepon orang suruhannya.
Aludra merasakan ada yang ganjal di sini, tapi ia menepisnya. Dia membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk itu.
Betapa lelahnya Aludra. Ternyata benar apa yang dikatakan teman-temannya, setelah tertawa lepas lalu kesedihan akan menghampiri.
Tes!
Air mata Aludra menetes lagi, padahal Aludra mati-matian untuk bisa melupakan kejadian itu.
"Ish, apaan sih ini. Mata Aludra kok baperan sih, dikit-dikit nangis mulu, hiks." ucap Aludra sambil menghapus kasar air matanya.
"Aludra mau pulang, Aludra kangen keluarga." ucap Aludra dengan pandangan yang menerawang ke atas langit-langit kamar yang ia tempati.
"Tapi kan mereka bukan keluarga Aludra." elak Aludra.
"Lah, tapi kan mereka udah ngerawat Aludra dari kecil." ucap Aludra lagi.
"Kok Aludra bicara sendiri? Udah lah, Aludra mau tidur lagipula Aludra juga cape." putus Aludra.
Saat Aludra tertidur dengan pulas sampai ia tak tau bahwa ada seseorang yang menyiram villa Nadeem dengan minyak gas.
Disaat keadaan seperti itu Aludra sesekali menggeliat tetapi tak membuka matanya.
"Udah belum?" tanya seorang gadis yang mempunyai niat jahat ke Aludra.
"Bangke, gue bukan babu Lo, Adara!" sentak pria yang bernama Yoga itu.
"Udah lah, cepetan!" sentak Adara.
"Iya-iya, ini gue siram yang banyak." ujar Yoga dengan kesal.
Setelah menyiram tembok villa Nadeem dengan minyak gas, Yoga mengeluarkan korek api lalu membakar villa milik Nadeem itu.
Setelah villa itu terbakar, Adara dan Yoga tertawa terbahak-bahak. Semua orang yang berada di sana ikut terbakar beserta Aludra yang berada di dalam.
"Huh, gak dari dulu aja gue bunuh Aludra. Kalo gue bunuh dia dari dulu, mungkin Nadeem sekarang udah jadi milik gue." ujar Adara.
"Lo yakin udah kebakar semua nih villa?" tanya Adara dengan was-was.
"Beres, gue pastiin semua kebakar. Ayo pulang!!" ajak Yoga sambil menarik pergelangan tangan Adara.
Fyi, Yoga itu mencintai Adara. Tetapi Adara malah memanfaatkan perasaan Yoga dengan cara memperbudaknya, ia menerima cinta Yoga dengan syarat Yoga harus patuh dengan ucapan Adara.
Yoga sebenarnya tak mau jika harus membakar villa beserta orang yang berada di dalamnya, tetapi akibat cintanya dengan Adara, ia menjadi buta.
Yoga hanya berakting seakan-akan ia mendukung kegiatan yang dilakukan Adara, tetapi di dalam hatinya ia merasa kasihan dengan Aludra yang tak punya salah dengan dirinya.
•••
Lintang beserta keluarganya dan Nadeem menuju ke villa yang di tempati Aludra. Entah mengapa perasaan Lintang beserta keluarganya dan Nadeem tak enak, seperti Aludra dalam bahaya.
"Eh, Lo bisa cepetan nggak sih? Firasat gue nggak enak nih!" sentak Lintang pada Nadeem. Karena motor yang di tumpangi Lintang adalah motor Nadeem.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...