Hari yang paling di benci oleh Berliant pun datang. Yaps, ini adalah hari dimana Berliant pertukaran pelajar ke Indonesia.
Semua keluarga Berliant bingung menyiapkan keperluan-keperluan Berliant yang hendak dibawa. Tetapi dengan enaknya Berliant masih tidur nyenyak di bawah selimutnya yang hangat.
Brukk
Berliant terjatuh dari kasurnya yang empuk itu karena ia mimpi terpeleset.
"Astaghfirullah, kok bisa-bisanya gue mimpi kepeleset sampai ke dunia nyata lagi." ucapnya.
Berliant turun dari kasurnya, ia berjalan menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka dan gosok gigi.
Setelah itu ia mengganti pakaiannya, Berliant sangat malas untuk mandi. Lagipula saat di Indonesia ia langsung ke apartemen dan setelah itu ia melanjutkan tidurnya.
Kenapa repot-repot mandi jika nanti setelah sampai di Indonesia ia kembali tidur?
"Sia, udah siap belum? Kalo udah cepetan turun!" teriak Alexa dengan suara melengking.
Tanpa menjawab pertanyaan Mommy nya, Berliant langsung keluar kamarnya dan menuruni tangga satu persatu.
"Iya, Mom, Sia udah siap." ucap Berliant.
Berliant menatap abang kembarnya dengan heran, "loh, katanya si kembar ikut, kok nggak beres-beres?" ucapnya pada Alexa.
"Si kembar berangkat nya besok lusa, sekalian masih ngurusin perusahaan. Dan... perusahaan Daddy yang di Indonesia di handle sama si kembar," ucap Bastian.
Berliant mengusap dagunya, "Sia nggak yakin modelan bang Arvan bisa handle perusahaan, yang ada berantakan kali perusahaannya," ucap Berliant tanpa berdosa.
Arvan menggeplak dahi Berliant, "heh, mana ada? Yang ada perusahaan Daddy aman terkendali di bawah kendali gue," ucap Arvan dan membuat Berliant terkekeh.
"Sudah-sudah, jangan bercanda mulu. Nanti nggak jadi pertukaran pelajar nya, ayo berangkat!" perintah Bastian dengan tegas.
"Ingat, walaupun kamu nggak ada si kembar kamu tetap Mommy pantau," peringat Alexa.
"Iya, Mom, iya. Oh ya, btw Riano juga ke Indonesia. Apa Sia bareng Riano aja, ya?" tanya Berliant dan mendapat gelengan kuat oleh Alexa.
Alexa tak bisa membayangkan jikalau Berliant duduk di samping Valeriano bisa-bisa Valeriano baper. Jangan lupakan jika Berliant buaya cewek!
Anak sebaik Valeriano tak boleh masuk ke pesona seorang buaya cewek yang bernama Berliant, intinya tak boleh.
"Apa sih, alasan Mommy selalu larang Sia deket sama cowok? Mommy takut, ya, Sia di gangguin cowok-cowok?" ucap Berliant sambil menggoda Alexa.
"Mommy malah takut kamu apa-apain cowok," ucap Alexa.
"Sudah selesai debatnya? Sekarang kita berangkat!" perintah Bastian lagi dengan tegas.
Setelah sampai di bandara, Berliant menurunkan kopernya dari mobil.
Berliant cemberut, "Mom, Dad, Sia belum siap selesaiin masalah di Indonesia." ucap Berliant.
Alexa menepuk pundak Berliant, "nanti kita selesaiin bareng-bareng, yaudah sana gih kamu berangkat." titah Alexa.
"Siaa!!" teriak seorang pria lalu berlari menghampiri Berliant.
Berliant menoleh ke sumber suara dan berdecak, "dia lagi,"
"Loh, Riano? Kok bisa barengan sama Sia sih?" tanya Alexa saat mengetahui bahwa yang memanggil anaknya tadi Valeriano.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Teen Fiction[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...