Happy reading:)
Maaf jika ada kesalahan penulisan karena ini cerita pertama aku, jadi harap maklumi.
Jangan lupa tinggalkan vote ataupun komen.
Sekian dan terimakasih.🌜
Setelah Aludra di bully oleh Indri cs, Lintang mengajak Aludra pulang, dengan berat hati Aludra menuruti perintah kakak posesif nya itu. Sebelum pulang Aludra, Lintang dan teman-temannya berinisiatif untuk ke kantin. Dan setelah Aludra di bully, Lintang juga melarang Aludra untuk memakai cadarnya.
"Kok kamu bisa di bully Indri dkk sih, dek?" tanya Lintang yang memecah keheningan pada saat itu.
"Aludra juga nggak tau, kak." ucap Aludra.
"Kak, Aludra lapar." rengek Aludra. Lintang hanya terkekeh melihat adiknya merengek.
"Mau makan apa?" tanya Lintang lembut.
"Samain sama kak Lintang aja." ujar Aludra sembari tersenyum manis pada Lintang.
Lintang pun melenggang pergi ke kantin untuk memesan makanan nya dan adiknya.
"Aludra"
Aludra menoleh ke sumber suara itu, ternyata yang memanggil namanya adalah Nadeem.
"Emm, kenapa kak?" tanya Aludra.
"Kayaknya kita pernah kenal deh, tapi gue lupa pernah kenal dimana." ungkap Nadeem.
"What? Nadeem tadi bicara berapa kata sih?" tanya Vian dengan heboh.
"Lo bener Nadeem temen gue kan? Gue mimpi apa nggak sih?" tanya Arvin.
Tiba-tiba Arvin meringis karena sepatunya di injak oleh Vian. Vian hanya terkekeh sambil melihat Arvin, "ini bukan mimpi, goblok! Ini bener."
"Lo apa-apaan sih? Sakit, goblok!" umpat Arvin ke Vian.
"Yeee, mangap. Kan tadi Lo tanya ini mimpi atau bukan, trs ya gue injek kaki Lo biar Lo tau ini mimpi atau nggak." jelas Vian.
"Tapi nggak gitu juga lah!" ucap Arvin kesal.
Sedangkan Aludra, Nadeem, dan Rafael hanya diam dan menyimak perdebatan antara kedua cecunguk itu.
"Gue heran, kenapa dulu gue bisa sahabatan sama Lo berdua sih?" tanya Rafael kepada Arvin dan Vian.
"Mana saya tau, saya kan bukan paranormal!" ucap Arvin sambil mengendikkan bahunya. Vian hanya diam dan fokus ke layar hp nya.
Setelah perbincangan yang cukup aneh, Lintang datang membawa 1 nampan yang berisi 2 bakso dan 2 orenge juice.
"Nih dek." ucap Lintang sambil memberikan makanan dan minuman yang ia bawa tadi.
"Makasih kak." ujar Aludra.
"Gue nggak di bawain sekalian?" tanya Arvin.
"Punya kaki, kan? Beli sendiri aja!" ketus Lintang.
"Iya iya, judes amat deh Lo!" ucap Arvin sambil berjalan menuju kantin yang tadi di datangi Lintang.
Di sela-sela Lintang memakan baksonya tiba-tiba Nadeem bertanya, "Lintang, gue boleh ngomong sebentar nggak sama Lo?"
Lintang, yang awalnya tenang-tenang saja langsung menatap Nadeem dengan raut muka datarnya, "taman belakang!"
"Udah habis, dek?" tanya Lintang.
"Udah kak." jawab Aludra.
"Kak, nanti Aludra ikut ke taman belakang ya?" tanya Aludra.
"Jangan ya dek. Kamu kan harus pulang." jawab Lintang. Sedangkan Aludra hanya memanyunkan bibirnya, Lintang yang gemas dengan tingkah adiknya pun langsung mencubit pipi Aludra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Teen Fiction[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...