"Assalamualaikum, semua" ucap Aludra sedikit berteriak saat memasuki kelasnya.
"Lohh, kok sepi?" lanjutnya lagi.
"Hello epribadeh!!" ucap seorang gadis yang berada di belakang Aludra.
"Lohh, belum ada orang ternyata." lanjut ucapan seseorang yang masih berada di belakang Aludra.
Aludra sudah menduga itu adalah suara cempreng sahabatnya, Lana. Maka dari itu ia tak menoleh ke belakang.
Aludra berjalan menuju bangkunya, lalu duduk dengan anteng di bangkunya. Dan Lana hanya mengikuti langkah Aludra.
Lana duduk di samping bangku Aludra dan menatap lekat Aludra yang sedang badmood mungkin, "Gue duduk disini ya? Bosen duduk sama Lina terus."
Aludra mengangguk lemas.
"Lo lemes banget, habis ngapain Lo? Jangan bilang kalo Lo habis-"
"Ghibahnya lancar ya, bund?" ucap seseorang yang berada di ambang pintu dengan muka tengilnya.
"Kalo ghibah ajakin gue kali," ucap Ara. Yap, dia Ara.
Ara langsung berlari dan duduk di bangku Lana, "gimana-gimana? Kita ada bahan ghibah gak?"
"Ada sih, hot news malah!!" ucap Lana dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Tentang siapa?" ucap Ara sambil mendekatkan wajahnya ke Lana.
"Tentang Jessica Zanuartha, Lo kenal, kan? Secara dia kan se-ekskul sama Lo dulu." ucap Lana.
Ara mengangguk, "kenapa dia?"
"Dia tunangan woi!!" ucap Lana dengan heboh.
"Siapa tunangan nya? Cogan nggak?" tanya Ara semakin penasaran.
Mereka sibuk mengghibah sampai-sampai tak tau jika Aludra sedang menangis sambil menelungkupkan kepalanya di sela-sela lengannya yang ia tekuk.
Lina memasuki kelasnya dengan tenang, tetapi matanya masih mengelilingi penjuru kelas dan menyipitkan matanya untuk menajamkan penglihatannya.
Lina segera berjalan menuju ke bangku Aludra, sedangkan Ara dan Lana malah sibuk mengghibah. Lina tau karena memang sedari dulu itulah kebiasaan kembarannya dan sahabatnya, Ara.
Lina memegang bahu kanan Aludra sehingga Aludra mendongak dan masih menyisakan air matanya yang tadi sempat turun.
"Ada masalah?" tanya Lina dengan khawatir.
Aludra mendongak menatap Lina dengan mata sayu nya lali mengangguk.
Aludra menghembuskan nafas perlahan-lahan, "Aludra seminggu lagi mau pindah sekolah."
"Kenapa?" tanya Lina.
Aludra mengendikkan bahunya lemas lalu sejenak kemudian Aludra tersenyum dengan manis, "Aludra juga nggak tau, tapi Aludra yakin kalo pilihan ayah dan bunda Aludra tepat."
"Yaudah, jangan lupain kita. Oke?" ucap Lina sembari memeluk Aludra dengan erat.
"Aludra nggak akan lupain kalian, kecuali kalo Aludra amnesia." ucap Aludra dan diselingi dengan kekehannya.
Lina juga ikut terkekeh, tetepi tak lama kemudian entah mengapa merasa firasatnya seolah-olah setelah Aludra pergi pindah sekolah akan terjadi sesuatu.
"Btw pindah kemana emangnya?" tanya Lina setelah melepaskan pelukannya.
"SMA Angkasa kalau nggak salah. Kalau nggak di SMA Angkasa mungkin ke Bandung." ucap Aludra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...