"Suka?" ucap Lintang yang sudah duduk disamping Aludra.
Aludra yang sedang asyik memakan kue ulang tahunnya pun menoleh ke Lintang. Lintang menahan tawanya saat krim kue itu belepotan di bibir dan pipi Aludra.
"Kenapa kak?" ucap Aludra yang membuat Lintang terkejut.
"Anuu..ehh apa sih kok jadi gagap kayak Aziz gagap." ucap Lintang sambil menepuk mulutnya berkali-kali.
"Kakak gila?" Lintang terkesiap saat Aludra mengatainya gila.
"Siapa yang ngajarin Aludra bicara kaya gitu?" ucap Lintang.
"Ara dan Lana, mereka bilang kalo kak Lintang bicara sendiri berarti gila."
SKAKMAT!
"Kakak nggak gila ya. Temen Aludra aja yang gila." ucap Lintang kesal.
Tetapi Aludra sama sekali tak menghiraukan perkataan kakaknya, ia malah sibuk dengan kue ulang tahunnya.
"Dek, Lo tau nggak? Sebenarnya gue dukung Lo sama Nadeem, tapi-"
Lintang menoleh ke sampingnya, betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa tak ada Aludra disitu.
"Sabar gue mah," ucap Lintang.
"Untung adek gue, kalo bukan udah gue ceburin ke sungai Amazon!"
•••
Acara ulang tahun Aludra berjalan dengan lancar, tetapi Aludra merasa ulang tahunnya ada yang kurang. Nadeem.
Dimana pria itu? Apa dia sibuk dengan Adara?
Raut wajah Aludra berubah menjadi sedih, ia ingin jika Nadeem menghadiri acara ulang tahun tetapi itu hanya angan-angan nya saja. Lagipula Lintang tak akan membiarkan Nadeem datang di kehidupan Aludra lagi. Jadi buat apa mengharapkan kehadiran Nadeem?
"Woy, ngelamun aja Lo!" sentak Ara.
Aludra kaget dengan kedatangan Ara, "ASTAGHFIRULLAH!!"
"Biasa aja kali." ucap Lana yang baru saja datang menghampiri mereka.
"Kalian bikin kaget aja, Aludra kaget tau!" ucap Aludra sambil menyebikkan bibirnya.
"Elahh biasa aja, kue nya enak nih kayanya?" ucap Ara sambil melirik kue yang di pegang Aludra.
"Kue nya masih gak? Gue minta dong!" ucap Ara tanpa ragu.
"Gue jugaa!!" ucap Lana menimpali.
"Yee, ikut-ikutan aja Lo!" Lana malah menjulurkan lidahnya.
Aludra menyerahkan roti tart kesukaannya ke kedua sahabatnya, "habisin ya? Aludra mau sama Lina dulu!"
Ara dan Lana tak menyahuti, mereka sibuk dengan kue tart yang ada dipegangnya.
Aludra celingukan mencari keberadaan Lina, tetapi ia sama sekali tak menemukan Lina.
Aludra berniat keluar rumah untuk memastikan keberadaan Lina, tetapi yang ia lihat
malah Lina memarahi temannya.
Aludra berlari menghampiri Lina yang marah besar, "LINAA!!STOP IT!!" ucap Aludra sambil memisahkan Lina dari teman sekelasnya.
"Lina, tenang ya? Jangan gegabah. Coba cerita sama Aludra," ucap Aludra sambil mengusap rambut panjang Lina.
"Tadi mereka yang harusnya piket, bukan Lo! Harusnya Lo nggak usah capek-capek buat piketin mereka. Kenapa sih Lo baik banget sama mereka? Gue nggak habis pikir deh sama pemikiran Lo!" ucap Lina santai tetapi pedas jika di dengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Teen Fiction[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...