"Suka nggak?" tanya Zhafran.
Aludra mengangguk antusias, "suka kok kak, banget malahh."
Zhafran tersenyum penuh arti.
"Kapan-kapan kita kesana lagi ya?" tawar Zhafran.
"Boleh kak?" tanya Aludra memastikan.
"Boleh banget dong, apa sih yang nggak buat Aludra?" Aludra hanya terkekeh mendengar ucapan kakaknya.
"Aludra lapar?" tanya Zhafran sambil menatap Aludra yang memainkan ponsel Zhafran. Sedangkan Zhafran menyetir, mereka akan pulang dari pantai karena hari sudah mulai malam. Besok juga Aludra harus sekolah.
"Nggak kok kak, tapi kalo kakak ngajak makan, Aludra mau kok hehe." ucap Aludra dengan terkekeh.
"Dihh,"
"Mau makan dimana? Restoran atau warung pinggir jalan?" ucap Zhafran. Ia menanyakan itu karena ia yakin Aludra memilih untuk makan di warung yang terletak di pinggir jalan. Aludra lebih suka yang sederhana daripada yang mewah.
"Warung pinggir jalan aja deh kak, Aludra nggak suka kalau di restoran." ungkap Aludra jujur tanpa mengalihkan pandangannya ke ponsel Zhafran.
"Sate atau pecel lele?" tanya Zhafran saat melihat warung yang bersebelahan yang menyediakan makanan sate dan pecel lele.
"Sate aja kak." ucap Aludra.
"Yaudah, bentar kakak parkir dulu mobilnya. Setelah itu kita makan sate ya?" Aludra mengangguk.
Zhafran memarkir mobilnya di samping warung sate tersebut, lalu keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Aludra bisa keluar.
"Ihh, gamau gasuka gelay!!" ujar Aludra dengan tiba-tiba saat Zhafran membukakan pintu mobil untuknya.
Zhafran mengernyitkan dahinya bingung, "bahasa apa sih itu?"
"Gelay!!" ucap Aludra sembari berlari ke arah warung sate itu. Sedangkan Zhafran hanya cengo di tempat.
"Kakak, ayoo. Katanya mau makan?" teriak Aludra lalu berjalan kearah Zhafran berdiri lalu menarik Zhafran. Zhafran pun terkejut ketika Aludra menarik paksa pergelangan tangannya.
"Iya iya, agresif banget." gumam Zhafran saat di akhir kalimat.
Aludra mendudukkan pantatnya ke kursi pembeli dengan Zhafran yang berada disampingnya, "bang sate, Aludra mau beli sate. 2 porsi yah dan 2 es jeruk?" teriak Aludra dan diangguki oleh penjual sate tersebut.
Setelah sate itu tiba, ia segera meraih sate punyanya. Dan memakannya dengan lahap.
Zhafran yang melihat itupun hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah laku Aludra.
"Lapar banget ya? Ini punya kakak dihabiskan aja kalo Aludra masih lapar." ucap Zhafran sembari menyodorkan sate miliknya.
"Nggwak uswah kwak, Aludrwa udwah kenywang kwok." ucap Aludra disela-sela ia makan.
Zhafran hanya terkekeh, "dihabisin dulu, baru bicara."
Aludra mengangguk, lalu menelannya dan meminum es jeruknya. Ia meneguknya hingga habis, lalu menatap Zhafran yang juga menatap dirinya.
Aludra bersendawa kecil dan lagi-lagi Zhafran tertawa dengan tingkah laku Aludra.
"Kak, ayo pulang." ucap Aludra.
"Sate kakak belum habis lohh, mubazir kali nggak dihabisin." ucap Zhafran sambil memakan satu persatu sate miliknya.
"Masih lama nggak? Aludra mau pulang." rengek Aludra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Teen Fiction[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...