"Aludra, ayoo bangun dek! Udah siang lhoo!" ucap Lintang sambil menggoncangkan bahu Aludra.
Aludra masih tertidur pulas semenjak ia menangisi Nadeem, Lintang sungguh kasihan kepada adiknya karena menangis hingga matanya sembab.
Lintang menciumi setiap inci wajah Aludra agar Aludra segera bangun.
"Enggh,"
Mata Aludra beberapa mengerjap karena ada seseorang yang mengusik tidur nya.
"Aludra ayoo bangun," ucap Lintang sambil menepuk-nepuk kedua pipi Aludra dengan halus.
"Aludra nggak sekolah aja ya? Masih ngantukkk!" ucap Aludra sambil memejamkan matanya lagi.
Mata Lintang melotot seketika saat mendengar alasan Aludra tak ingin ke sekolah, ia mencari-cari akal agar Aludra mau masuk ke sekolah. Ahaa!!
"Yaudah kalo nggak mau sekolah, kalo gitu gue bilang ayah dan kak Zhafran aja kalo kemarin anak cewek nya nangis gara-gara cowok!" ujar Lintang sembari melangkah menuju pintu.
Saat Lintang memegang gagang pintu, ia tersenyum karena ucapan Aludra.
"KAK LINTANG! IYA ALUDRA KE SEKOLAH!!" teriak Aludra dengan berlari ke kamar mandi dan tak lupa mengambil handuk terlebih dahulu.
"Nah gitu dong dari tadi!" ucap Lintang agak ketus.
"KAK LINTANG NGAPAIN DISITU?! KELUAR KAK!!" teriak Aludra dari dalam kamar mandi.
"Iya iya, ini mau keluar!" teriak Lintang.
"Gue harap Lo lupain Nadeem," ucap Lintang lirih.
🦖
"Kak Lintang Aludra ke kelas duluan ya?" Lintamg mengangguk.
Aludra keluar dari mobil lalu berjalan menuju kelasnya. Aludra heran mengapa banyak orang memandangnya dengan sorot mata yang sendu dan ada juga yang kasihan? Apakah penampilan Aludra berbeda?
Saat Aludra memikirkan semua penampilan nya, ia dikejutkan seseorang yang merangkul bahunya.
"Ehh...Ara?" Ara hanya cengengesan tanpa berdosa.
"Kenapa ngelamun? Ada yang salah ya?" tanya Ara. Ara melihat orang di sekitar Aludra, memang mereka menatap Aludra dengan sorot mata yang kasihan.
"Lo sebelumnya ada masalah nggak?" Aludra menggeleng.
"Yaudah nggak usah dipikirin, mungkin suasana mereka sedang badmood."
"Tapi kok perasaan Aludra nggak enak ya?" Aludra memegang dadanya sendiri.
"Udah lah, mungkin cuma perasaan doang. Yaudah ayo ke kelas, pr Lo udah selesai?" Aludra mengangguk karena sudah 2 hari lalu ia menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
"Yaudah, gue nyontek ya?" sebelum Aludra menyahut Ara kembali bersuara, "makasih!"
Mereka tak menyadari bahwa sudah berada di koridor, Aludra berhenti sejenak lalu mempertajam penglihatannya.
"Ituu, kak Nadeem bukan?" tanya Aludra ke Ara dengan ragu.
Ara pun juga mempertajam penglihatannya nya, "HAHHH? IYA BENER!!"
"Tapi kak Nadeem sama siapa?" Aludra memandang gadis yang dihadapan Nadeem dengan serius.
Gadis itu memakai rok dan baju yang ketat, dengan rambut berwarna coklat berombre. Sepatu kets berwarna putih, dan memakai make up yang tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Jugendliteratur[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...