"Aludra, kenapa buru-buru?" tanya Lintang saat melihat adiknya berjalan ke rumah dengan tergesa-gesa.
Aludra tak menoleh, Lintang seakan-akan peka dengan sikap Aludra. Ia berpikir, apakah ia menjauhi Nadeem? Akhirnya, Lintang mempersilahkan temannya masuk ke dalam rumah.
"Ayo masuk, Deem!" perintah Lintang. Lintang berjalan di depan sedangkan Nadeem mengikuti Lintang dari belakang.
"Ke kamar gue aja!" Nadeem hanya mengangguk dan mengikuti Lintang.
Setelah sampai di kamar Lintang,Nadeem duduk di sofa yang tersedia di sana sedangkan Lintang ke kamar mandi untuk ganti baju.
"LO JANGAN COBA-COBA INTIP GUE YA!" teriak Lintang dari dalam kamar mandinya. Nadeem hanya menganggap peringatan itu angin lewat. Lagipula siapa juga yang mau ngintip Lintang? Lagipula nggak ada faedahnya juga.
Memang benar apa yang dikatakan oleh teman-teman Lintang, bahwa ia akan bertindak bar-bar saat di rumah dan bertindak dingin saat di sekolah.
Setelah menunggu 5 menit, Lintang memakai kaos berwarna hitam dengan celana jeans selutut berwarna agak kebiruan. Sedangkan Nadeem masih memakai seragam sekolahnya tanpa memakai dasinya, karena Nadeem salah seorang yang tak suka memakai atribut sekolah dengan lengkap.
Lintang yang melihat Nadeem asyik dengan dunianya sendiri lalu ia menghampiri Nadeem dan menepuk pundak nya.
"Ganti baju gih, pinjem baju gue dulu aja!" perintah Lintang. Nadeem hanya mengangguk.
Nadeem bangkit dari sofa lalu berjalan menuju lemari pakaian Lintang dan mengambil salah satu baju Lintang. Setelah itu ia berjalan menuju kamar mandi dan mengganti pakaiannya.
Nadeem keluar kamar mandi dengan menggunakan baju berwarna abu-abu dengan celana jeans selutut berwarna hitam.
"Lo nginep disini?" tanya Lintang.
"Nggak usah, gue cuma main bentar." ucap Nadeem.
Lintang mengernyitkan dahinya, "Lo pengen apel adik gue kan?"
Nadeem diam tak menjawab, Nadeem masih berfikir tentang Aludra yang menghindarinya.
"Deem?" tanya Lintang lagi.
Nadeem menghembuskan nafasnya perlahan-lahan, "Aludra menghindar dari gue. Gue emang salah apa?"
Lintang yang menahan tawanya seketika pecah di depan muka Nadeem, "hahaha, baru kali ini gue liat Lo mikirin cewek!"
Nadeem hanya menganggap omongan Lintang angin lewat, pikiran Nadeem hanya tertuju pada Aludra. Tiba-tiba Aludra menghindarinya, dan dia sangatlah takut kehilangan Aludra untuk kedua kalinya. Ia akan mewujudkan impian nya dulu bersama dengan Aludra.
Nadeem berhenti memikirkan Aludra saat Lintang kembali berbicara, "jaga Aludra kalo gue ngurus perusahaan! Gue percaya sama Lo! Gue juga tau masalalu Lo sama Aludra pas di pondok!"
Nadeem membelalakkan matanya saat Lintang berbicara demikian, apakah Nadeem harus minta pertolongan Lintang? Tidak-tidak, jika ia meminta bantuan pada Lintang maka ia akan jadi bahan bully an. Tapi jika ia tak meminta bantuan Lintang maka akan semakin sulit ia untuk mendapatkan Aludra kembali. Dengan niat yang mantap, Nadeem menyerahkan semua nya kepada Allah.
"Lo kok bisa tau?" tanya Nadeem penuh selidik.
"Gue kakaknya Aludra, gue tau semuanya tentang adik gue! Tolong jaga dia pas gue ada perlu." ungkap Lintang dengan serius.
"Boleh gue deketin adik Lo?" tanya Nadeem serius.
Lintang tersenyum, "kalo Lo bisa jagain Aludra, Lo boleh deketin dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Novela Juvenil[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...