Berliant turun ke bawah setelah bangun tidur untuk makan malam, karena sedari tadi ia sudah di panggil oleh Lintang, Fadhil, Zhafran, bahkan Kinara.
Tanpa mengganti pakaiannya dan tanpa membasuh mukanya, Berliant nekat untuk tetap ikut makan malam.
"Berliant, kamu belum mandi?" tanya Kinara pada Berliant.
Berliant menggelengkan kepalanya, "belum, bun. Soalnya udah malam takut dingin." Setelah itu ia pun duduk di samping Lintang.
Mengapa Berliant memanggil Kinara dengan sebutan bunda dan Fadhil dengan sebutan ayah? Karena Kinara dan Fadhil merasa tua jika dipanggil dengan panggilan "om" dan "tante".
Bukan hanya itu saja, tetapi ada alasan lain dibalik perintah itu.
Semua orang terkekeh dengan ucapan Berliant yang mirip sekali dengan Aludra.
"Kan ada air hangatnya, sayang." ucap Kinara.
Berliant meraup wajahnya dengan kasar, "astaga, Berliant lupa!"
Lagi-lagi, mereka semua terkekeh dengan ucapan Berliant. Entah mengapa sekarang mereka semua lebih banyak tersenyum bahagia daripada menampilkan wajah datarnya.
"Kalian semua jangan murung cuma gegara 1 orang, kan sekarang ada Berliant. Jadi jangan murung apalagi sedih. Berliant sayang kalian," ucap Berliant seraya tersenyum manis.
Mereka semua saling bertatapan, tapi setelah itu mereka tersenyum penuh makna.
"Kami senang kamu hadir di keluarga Attala, senang sekali malah. Kehadiran kamu membuat kami bahagia sampai lupa untuk sedih," ucap Fadhil panjang lebar dan jangan lupakan senyumnya yang terpatri dengan indah.
"Ututuu, so sweet deh." ucap Berliant dengan manja.
Drtt
Ponsel Berliant bergetar menandakan ada panggilan masuk. Berliant mengecek ponselnya dan tertera nama "Singa🦁" di ponselnya.
Berliant menatap semua orang yang disana, "Berliant angkat telepon dulu, ya?" ucapnya. Mereka semua mengangguk.
Berliant mengangkat teleponnya di depan semua orang, "halo, macan. Kenapa? Kangen, ya? Iya, gue tau. Gue ngangenin," ucapnya dengan terkekeh.
Anggota keluarga barunya pun juga ikut terkekeh.
"Ngawur aja, lo ke Jakarta, kan? Main dong kesini kali-kali elah. Disini cowok semua, gak ada yang cewek."
"Hm, boleh deh. Bentar, ini udah jam 20.05 loh," ucapnya.
"Elah, lo aja kalo di Los Angeles berangkat pukul 19.00 pulang jam 01.00,"
Berliant menyengir seraya tertawa, "hahaha, iya ya. Yaudah, nanti lo sharelock aja deh. Lo ganggu gue makan aja deh," ucapnya.
"Yaudah gue tutup, ya? Pokoknya lo harus kesini, gak ada penolakan!"
Panggilan terputus, Berliant kembali memakan makanannya dengan khidmat.
"Berliant nanti mau kemana?" tanya Kinara.
Berliant mendongak menatap Kinara, "Berliant mau keluar sebentar, bun. Ke basecamp nya temen, boleh ya?" ucap nya.
Kinara menggeleng-gelengkan kepalanya dengan terkekeh, "tanya dulu sama yang lain,"
Berliant menatap ketiga pria yang ada di meja makan, "boleh ya? Nanti nggak pulang malam deh, janji." ucap Berliant dengan menjulurkan jari kelingkingnya.
"Emh, gimana ya? Yaudah, boleh deh. Inget, jangan pulang malam-malam." ujar Fadhil dengan tersenyum.
"Gue ikut," ucap Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYMBERLIANT ANNIE KASSIA
Fiksi Remaja[[BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA] [REVISI KALO UDAH TAMAT] ••• "Kenapa kakak bohongin Aludra?" tanya Aludra di sela-sela isak tangisnya. "Kakak nggak bohongin kamu, kakak takut kamu tinggalin kakak kalau kamu tau kebenarannya." jelas Zhafran. "Kak L...