57. Be Mine For A Long Time

413 29 0
                                    

Makasih udah baca ceritaku sampai sejauh ini.
Sehat-sehat ya kalian:>3

Setelah mengurus semua keperluan Naura, Nathan dan Leyra akhirnya pulang. Sudah larut malam untuk seorang Nathan yang akan mengikuti olimpiade besoknya. Tapi tidak untuk Leyra, gadis itu malah asik menonton live instagram salah satu penyanyi amerika favorit nya.

"Leyra?"

"Iya Nath," jawab Leyra tanpa menoleh.

"Ley?"

"Kenapa?"

"Makasih."

Leyra langsung mematikan hp nya dan menoleh ke arah Nathan yang sedang menyetir.
"Sama-sama"

"Aku mau ngomong sama kamu," Nathan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"So serious," ujar Leyra.

"Aku tuh brengsek. Kadang nggak dewasa. Aku nggak mau dikecewain tapi aku malah ngecewain. Contoh sederhana nya, aku nggak suka ada orang yang buang sampah, tapi aku orang pertama yang buang sampah di sembarangan tempat dalam jumlah banyak. Aku mau Tuhan kasih semua yang aku mau, tapi aku nggak berusaha, aku nggak belajar. Aku suka menuntut hal yang nggak masuk akal. Waktu terlalu berharga untuk dilewati begitu saja, dan aku banyak membuang waktu berharga itu selama ini. Satu-satunya hal berharga yang Tuhan kasih buat aku selama 18 tahun aku hidup dan yang buat aku lebih bersyukur dan selalu menghargai hal kecil dan sederhana adalah keluarga dan kamu."

"Nath? Semuanya baik-baik aja kan?" tanya Leyra antara terharu dan bahagia mendengar ucapan Nathan.

"Ada sebuah ruangan yang cukup terang. Kamu datang dan masuk ke ruangan itu. Lama waktu berjalan, kamu akhirnya menjadi bagian dari ruangan itu. Tapi ternyata kamu membuat ruangan itu menjadi gelap. Bahkan sangat gelap. Tapi itu hanya sebentar saja. Ternyata kamu mengganti lampu yang cukup terang tadi menjadi lampu yang paling terang."

Jeda sejenak. Nathan mulai menunduk lemah. "Aku adalah ruangan itu dan kamu adalah ruangan sekaligus lampu yang paling terang. Dua berbanding satu. Kamu lebih banyak berjuang daripada aku. Boleh aku minta maaf?" tanya Nathan di akhir kalimat.

Merasa tidak direspon, Nathan mengangkat kepalanya. Leyra bahkan tidak bisa berkata apa-apa. Gadis itu menutup mulutnya sambil menangis tanpa suara.

"Tolong Leyra, jangan nangis. Jawab" ucap Nathan.

"Kamu berharga Nathan. Saking berharganya sampai kamu nggak sadar diri. Donorin darah kamu buat neneknya Nuel, anak kecil yang aku temuin di gerbang sekolah. Pulang sekolah kamu selalu ijin nggak latihan basket dan memilih ke rumah sakit, kamu rawat neneknya Nuel kayak Oma kamu sendiri. Uang hasil juara cerdas cermat kamu pakai buat beli jaket dan sumbangin ke panti asuhan. Percuma kamu nutupin semua kebaikan kamu selama ini, semua akan terbongkar seiring waktu berjalan. Alasan pertama yang bikin aku sedih pas pisah dari kamu adalah itu. Kamu itu sosok yang nggak pernah sadar bahwa kamu banyak memotivasi orang. Kamu selalu jadi diri kamu. Sampai akhirnya Papa minta maaf dan bilang kalau sebenarnya sekolah yang terima murid pindahan di semester terakhir tu banyak banget, cuma Papa udah terlalu percaya sama kamu, makanya dia mau aku tetap sekolah di sini. Di dekat kamu. Kamu yang jaga aku."

"Jadi?" tanya Nathan.

"Jangan minta maaf untuk banyak kebaikan yang kamu perbuat, tapi bersyukur," jawab Leyra tersenyum simpul.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang