Leyra baru saja keluar dari kamarnya dengan seragam yang sudah rapi. Hari ini dia mengenakan tas baru pemberian ayahnya, tas warna pink dengan banyak kancing. Leyra sangat suka.
"Pagi Kak" sapa Leyra dengan senyum nya. "Kakak tumben banget bangun pagi, kan kuliah nya jam 9" lanjut Leyra.
Nuel tersenyum licik "Ketemu gebetan"
Leyra tertawa mendengar lawakan kakaknya itu "Emang ada yang mau sama kakak?"
"Malas debat sama kamu, kakak duluan ya, kamu bisa pakai mobil sekarang, tapi nyetir nya pelan-pelan, awas aja kalau rusak lagi!" ucapnya tegas.
"Iyaiya, kak Nuel bawel banget deh" ucap Leyra menatap kepergian kakaknya itu.
Leyra meneguk segelas susu dan bersiap untuk berangkat.
Drrttt
"Iya kenapa Ra?" tanyanya memulai percakapan.
"Aduh Leyra lo cepetan datang ya, gue mau nyalin tugas bahasa inggris nih" terdengar suara Aurora dari seberang sana.
"Kebiasaan ni bocah, makanya kalau ngebo itu ingat tugas dong" serkas Leyra.
"Yaampun Leyra, jangan galak-galak dong! Gue bukan Nathan lho" elak gadis itu.
"Iyaiya gue berangkat sekarang" ucap Leyra dan memutuskan panggilan dengan sahabat nya itu.
Gadis itu melangkah keluar dan tidak lupa membawa kunci mobilnya.
Seketika pandangan gadis itu jatuh kepada motor sport hitam depan rumahnya. Leyra terkejut melihat Nathan yang membuka helm dan merapikan rambutnya.
Pemandangan yang sangat luar biasa. Mengingat baru kali ini Leyra melihat Nathan membawa motor. Lelaki itu sangat benci naik motor, karena dirinya merasa tidak nyaman ketika panas dan polusi.
Leyra tersadar dari lamunannya ketika ada yang menyentil dahinya.
"Ihh Nathan! Sakit tau""Bengong mulu" ucap Nathan.
Leyra menatap Nathan heran "Dimana mobil kamu? Kenapa hari ini pake motor? Jangan bilang kalau kamu kemarin nabrak orang dan mobilnya kamu buang!"
Nathan tersenyum kecil dan menghela nafas "Ley?"
"Heem" jawab Leyra singkat dan masih memandangi motor Nathan.
Nathan menarik bahu Leyra "Lihat gue!" perintah Nathan. "Bisa nggak sehari aja..."
Leyra memotong ucapan Nathan "Sehari aja apa? Oh kamu mau sehari aja nggak ketemuan? Okk fine!" ucapnya asal.
"Sehari aja nggak usah bawel, Leyra" ucap lelaki itu dengan lembut.
"Yaudah iya. Maaf. Maaf" ucap Leyra mengaku salah dengan wajah cemberut.
"Berani lo ngomong sekali lagi gue cium!" ucapnya serius dan menarik tangan gadis itu menuju motor.
***
"Kiri! Kiri!" ucap Gavin dengan mengetuk kaca jendela angkot yang ditumpangi nya.
"Sekolahnya masih di depan, kok berhenti di sini den?" tanya pria paruh baya itu heran.
Gavin memberikan uang 10 ribu rupiah "Mau olahraga pak, biar sehat! Lumayan kan 50 meter jalan kaki, setidaknya lemak pembawa sial saya biasa hilang" ucap Gavin seakan curhat.
Pria paruh baya itu hanya menggelengkan kepala tak percaya.
Gavin tidak mau nasib buruk yang dialaminya diketahui oleh murid yang lain, Gavin yang selalu membawa mobil dan motor mahal ke sekolah sekarang lebih bersahabat dengan angkutan umum yang dibayar dengan uang 10 ribu rupiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋