Leyra memasuki rumah dengan perasaan campur aduk, entah kenapa dia selalu dibuat kesal oleh cowok alien itu tapi disisi lain dia juga merasa nyaman berada dekat dengan Nathan.
Nuel yang sejak tadi fokus kearah televisi kini mengalihkan pandangan kepada adiknya itu "Gimana?"
"Apanya kak?"
"Urusan sama si santan, fantan, langsat atau siapa sii tuhh," ujar Nuel mencoba mengingat nama cowok yang sebelumnya pernah diceritakan oleh Leyra.
Leyra memutar bola matanya sempurna "Nathan kak" ujar Leyra dan mengambil posisi duduk di sebelah Nuel.
Nuel memegang dahinya pelan "Naaah itu dia"
"Udaah selesai kok, aku keatas dulu kak. Good night"
Leyra yang hendak berdiri menuju kamarnya pun terhenti mendengar pertanyaan klasik dari abangnya itu.
"Gak laper ley?""Leyra udah makan, kak Nuel udah?"
Nuel kembali pada pandangan awalnya ke televisi "Lagi gak mood buat makan."
Leyra yang ingin naik tangga pun mengurungkan niatnya "Masalah lagi sama kak cindy?" tanya Leyra dan duduk dekat Nuel.
Nuel tersenyum mendengar celotehan adiknya itu, tangannya bergerak mengacak-acak rambut gadis itu.
"Putri kecilnya kak Nuel masih aja cerewet, kapan hilangnya sih?"
Leyra merasa terusik karena rambutnya yang rapi jadi berantakan seperti hatinya sekarang eaaaaaa.
Gadis itu merapikan rambutnya "Gak ada rencana buat ganti kebiasaan kak?"
"Gak" jawab Nuel santai.
"Suka baget sih rusakin rambut orang"
"Iyaaa deh, maaf. Udaah sana tidur!"
Leyra hanya mengangguk mengiyakan dan bangkit menuju kamarnya.
***
Setelah mendapat pesan dari mamanya ia memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Mamanya menyuruh dia langsung pulang, karena beberapa hari belakangan ini dia sudah cukup lelah menjaga neneknya di rumah sakit.
Nathan turun dari kamarnya menuju meja makan, pasalnya sekitar 10 menit yang lalu pembantu di rumahnya memanggil Nathan untuk makan terlebih dahulu sesuai dengan amanah ibunda Nathan.
"Haaah" Nathan terkejut melihat meja makan yang masih kosong tidak ada makanan satu pun.
"Makanannya udah jadi den, maaf lama. Bibi pikir den Nathan hari ini tidur di rumah sakit nemenin Tuan sama Nyonya" jelas bibi yang merasa bersalah karena terlambat membawa makanan.
Nathan merasa familiar dengan masakan pembantu nya
"Nasi goreng bi?" tanya Nathan.Bibi tertawa nyengir sebelum menjawab pertanyaan Nathan " Iyaaa den, soalnya bibi belum sempet beli bahan makanan"
"Yaudah bik, gapapa kok" sambung Nathan dan langsung melahap makanan itu.
Aktivitas cowok itu terhenti mengingat kejadian dia dengan gadis cerewet yang bernama Leyra Caitlin Wijaya itu.
Leyra yang belakangan ini selalu muncul dalam kehidupannya, gadis cerewet yang apa adanya tapi juga merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Dla nastolatkówSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋