6. DONOR DARAH

1.5K 172 4
                                        


HAPPY READING



Leyra menjatuhkan tubuh mungil nya di tempat tidur Queen Size miliknya. Lelah sekali rasanya menunggu angkutan umum di halte dekat tokoh buku. Ditambah lagi Hp nya mati jadi tidak bisa memesan taxi online.

"Kok perut gue bunyi ya" gerutu Leyra ketika merasakan perutnya mengeluarkan bunyi aneh .

"Dasar bego" Leyra bangkit menuju kamar mandi.

Setelah ritual mandinya yang memakan waktu setengah abad itu, maksudnya setengah jam, Leyra melesat pergi menuju dapur.

"Non Ley udah pulang? baru aja bibi masakin mi sama keju" ujar Bi Atin ramah.

"Beneran Bik? makasih." sambung Leyra menuju meja makan.

Setiap hari memang selalu seperti ini. Leyra sudah terbiasa dengan kesendirian nya di rumah dan hanya ditemani oleh pembantu di rumahnya yang sudah bekerja sejak Leyra kecil.

Mamanya selalu pulang jam 6 sore karena sibuk dengan perusahaan mereka. Jangan tanya soal papa. Leyra akhir-akhir ini jarang bertemu dengan lelaki itu.Lelaki yang selalu sibuk ,dan saking sibuk nya ia pernah melupakan hari ulang tahun Leyra saat dia masih smp.

Gadis cerewet itu sungguh rindu masa kecilnya yang selalu diantar jemput oleh papanya. Berbeda dengan sekarang, dia jarang mendapat kasih sayang dari orang tuanya, terlebih dari papanya.

***

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan di kamar Nathan. Dia baru saja ingin menelpon teman kelasnya soal latihan basket jadi terhenti.

"Kenapa Bik?" tanya Nathan pada asisten rumahnya yang sekarang ada di hadapannya, setelah satu minggu pulang kampung karena acara pernikahan adiknya.

"Maaf bibi ganggu, tadi nyonya ngasitahu kalo dia ke ke rumah Kakek, karena nenek sakit, katanya besok mau dirujuk ke rumah sakit di sini" jelas Bik Ina panjang.

Terlihat raut sedih di wajah Nathan. "Yaudah bik, makasih. Entar kalo Naura pulang tolong kasih ini ya Bik" nathan mengambil buku paket matematika di nakas dekat pintu kamarnya.

Bik Ina menerima buku itu
"Iyaaa den, gak makan dulu?" Bik ina menawarkan makan.

"Masih kenyang kok bik, entar kalo lapar pasti aku makan." ujar Nathan lembut.

"Yaudah den, bibi permisi kebawah" Bik Ina pamit bersamaan dengan pemilik kamar yang menutup kembali pintu kamarnya.

Nathan berniat untuk menelpon mamanya. Tapi niatnya terurung ketika orang yang hendak dihubungi sudah menghubungi nya duluan.

"Hallo Ma. Gimana kabar nenek?"

"Hallo Nath, nenek belum siuman, besok akan dirujuk di situ.
Kamu bisa bantuin mama kan?"

"Bantuin apa ma?"

"Tadi mama udah hubungin pihak sekolah, buat ngumpulin murid yang golongan darah o, besok kamu langsung bawa mereka ke RS."

"Tapi biasanya disiapin dari rumah sakitnya langsung, kok sekarang beda?" tanya Nathan.

"Temen Papa kamu yang dokter di sana tadi bilang, kalau stok darah untuk golongan darah O dan A udah abis, Mama sama Papa khawatir makanya minta bantuan ke pihak sekolah," jelas Raisa.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang