22. SETIA

855 64 0
                                    


Setelah mengantar pacarnya sampai ke rumah dengan aman selamat sentosa, Nathan tidak langsung pulang ke rumah, ia memilih untuk pergi ke sebuah toko boneka.

Drtttttt

"Halo?"

"Siapa?"

"Halo, ini gue Rafka. Baca chat gue cepetan. Pacaran mulu sih lo" cerocos Rafka.

"Berisik. Lo ganti nomor?"

"Nggak. Ini nomornya mami gue. Hp gue low bat"

"Oh"

"Jangan simpen nomornya Nath"

"Gaje!" ucap Nathan dan memutuskan panggilan.

Tak berpikir lama dia langsung membuka aplikasi whatsapp, membuka chat dari Rafka.

***

"Pa, Leyra masuk ya?" tanya Leyra di depan  ruang kerja Jordy, Papanya.

"Iyaa Ra"

Mendengar jawaban dari ayahnya, gadis itu langsung masuk dengan napan di tangannya membawa segelas susu dan sepiring cemilan.

"Minum dulu, Papanya Leyraa" ucapnya mengingatkan.

Jordy tersenyum melihat putri semata wayangnya, dia bangga melihat ananknya karena bisa memahami keadaannya sekarang.

"Terimakasih anak papa"

"Sama-sama Pa, dulu Mama yang sering nyiapin ini buat papa, sekarang jadi tugasnya Leyra" ucapnya dengan senyuman yang terpaksa.

"Ingatan kamu kuat banget, itu kan waktu kamu masih sd" serkas Jordy.

"Leyra nggak mungkin lupa sama kejadian yang buat Leyra bahagia, khususnya dari orang yang Leyra sayang" lirih gadis itu.

Tanpa gadis itu sadari cairan bening dari matanya sudah jatuh dari beberapa detik yang lalu. Leyra menyeka air matanya "Tapi Leyra sadar orang yang Leyra sayang nggak mungkin selalu di samping Leyra,  makanya Leyra selalu ngenang kejadian indah kayak gini" serunya dengan air mata yang mulai betjatuhan lagi.

Jordy menarik Leyra dalam pelukannya, dia tahu betul apa yang gadis itu alami. Leyra yang belum tahu apa-Apa. Mengurus hidupnya sendiri saja masih membutuhkan bimbingan apalagi mengurus orang lain. Anak gadis seperti dia sangat membutuhkan tuntunan dari orang-orang terdekatnya.
"Jangan nangis, nanti mama diatas juga sedih ngelihat kamu nangis"

Leyra menyeka lagi air matanya, mengatur nafasnya "Iyaa Pa, maafin Leyra" kemudian mendongakkan kepalanya "Ma, maafin Leyra ya. Leyra janji nggak bakal nangis lagi. Tadi itu cuma karena Leyra kangen sama mama, biasanya kalau Leyra pulang sekolah pasti mama yang ngoceh kalau Leyra nggak mandi tapi langsung makan, mama juga sering omelin Leyra kalau bangun telat, lupa matiin lampu sama keran air, mama juga sering buatin Leyra nasi goreng kalau pagi, Leyra kangen banget sama Mama" Leyra mengatakan semuanya dengan senyuman terpaksa.

Senyuman yang dipaksakan hanya untuk membuat papanya bahagia, dia tidak mau membuat Jordy sedih karena memikirkannya.

"Senyum gitu kan cantik, kamu mirip banget sama mama kamu" ucap Jordy terkekeh mengingat wajah Alm. Istrinya.

"Leyra kan anaknya mama Anita, jadi mukanya mirip, papa gimana sih? "

Sesaat Jordy langsung mencubit pipi anaknya "Cerewet!"

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang