29. Selamat malam Tuan putri

604 47 4
                                    

Happy Reading:)

Sore itu keadaan rumah Nathan sangat sepi. Kedua orang tuanya sudah berangkat ke bandung sejak pagi tadi. Ada acara penting katanya.

"Setelah gue teliti, kayaknya soal ini nggak ada jawabnya, Nath" ucap Gavin menanggapi soal latihan yang diberikan Nathan.

"Kerjain dulu!"

Gavin menatap kesal sahabatnya itu. Dari sekian banyak rumus matematika yang dijelaskan oleh Nathan, tidak satupun bisa dimengerti oleh cowok itu. Sepertinya dia memang butuh pencerahan lebih.

"Hai, kak Gavin! Apa kabar?" suara seorang gadis menyapa lelaki itu dan duduk di sofa ruang tamu.

"Ehh. Haii Naura, makin cantik aja. Kabar aku baik dan luar biasa" ucapnya tersenyum paksa.

"Yakin kabar lo baik-baik aja?" tanya Nathan sinis.

Naura terkekeh pelan melihat wajah Gavin yang cemberut. "Lagi ngerjain tugas apa sih kak?" tanya gadis itu kepada kakak nya, Nathan.

"Nggak ada tugas. Cuma ngajarin dia aja" jawab Nathan sambil menunjuk Gavin dengan dagunya. Sementara Gavin sibuk menggaruk kepalanya pusing karena tidak mengerti.

Naura mengangguk mengerti dan setelah itu dia berdiri dan berpindah duduk di sebelah Gavin.

"Coba aku lihat kak, siapa tahu bisa bantu" ucap gadis itu pelan.
Naura sejenak memandang barisan soal di buku itu, gadis itu lalu menarik buku rumus yang ditulis Nathan.

Perlahan Naura mulai menjelaskan jenis soal tersebut, kemudian memberi tahu Gavin rumus yang harus digunakan nya.

Nathan memandang kedua makhluk itu dengan takjub, Gavin seperti mengerti dengan penjelasan Naura.

"Soal yang dikasih kak Nathan emang pas sama rumusnya, tapi untuk soal yang ini kakak itu nggak boleh pakai rumus lama karena materinya aja beda, mungkin karena itu kakak belum mengerti juga" jeda sejenak "Kak Gavin jug nggak boleh salah naruh rumus, karena kesalahan kecil di awal bisa membuat jawaban kakak salah semua" ucap Naura menjelaskan sambil menunjuk buku soal itu. Sementara Gavin sepertinya sudah mulai mengerti dengan menganggukkan kepalanya berkali-kali.

"Sekarang kakak coba kerjain soal ini!" perintah Naura sambil mencatat soal baru. "Nanti kalau udah selesai, biar kak Nathan yang periksa"

"Siap Naura. Terimakasih ya, kamu memang adik yang paling baik, pinter, pengertian, nggak suka marah-marah dan cantik!" sindir Gavin menatap Nathan yang masih sibuk dengan game nya. Nathan bahkan tidak merasa tersinggung sama sekali.

"Hehehe. Kerjain dulu kak. Aku masuk dulu" pamit Naura yang diangguki Gavin beserta senyuman manisnya.

Gavin mulai mengerjakan soal yang diberikan Naura. Sekitar sepuluh menit bergelut dengan barisan angka itu, Gavin berdiri dengan percaya diri, menyerahkan jawabannya kepada Nathan.

"Kayaknya lo harus sering-sering ke rumah gue" ucap Nathan melihat jawaban Gavin dan membuat lelaki itu kebingungan.

"Maksudnya gimana, Nath?"

"Jawaban lo bener" jawab Nathan dan tersenyum bangga kepada Gavin.

"Demi apa gue seneng banget, sumpah!" ucapnya sambil melompat kegirangan dan sesekali mencium kertas jawabannya.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang