12. Pesan Terakhir

1.2K 112 3
                                    

"Gimana keadaan Mama saya dok?"

"Mama baik-baik aja kan dok?"

Leyra dan Nuel sama-sama bertanya bagaimana keadaan ibunda mereka.

Dokter laki-laki itu mengela nafas kasar. "Penyakit vertigo Ibu Anita kambuh, ini disebabkan karena beliau  kelelahan, jangan membiarkan dia terlalu banyak bekerja. Ibu Anita butuh istirahat yang cukup." ujar dokter itu di hadapan Jordy dan kedua anaknya, Nuel dan Leyra.

"Terimakasih Dok" Sambung Jordy sebelum dokter meninggalkan mereka di depan kamar dimana Anita dirawat.

Tanpa menunggu lama ketiganya langsung masuk kedalam ruangan yang penuh dengan wangi obat-obatan itu.

Leyra berjalan cepat menuju mamanya. "Maa" Leyra memeluk erat ibundanya itu.

Anita membalas pelukan putri kesayangan nya "Mama nggak apa-apa, sayang."

"Cepet sehat ya, Ma!" Nuel memegang erat tangan Anita beradu kuat dengan  selang infus di tangan Anita.

Leyra memberi ruang untuk Ayahnya, agar bisa lebih dekat dengan bundanya "Nggak apa-apa gimana, dikasih tau sama suami tu didengerin, nanti si Moly gak ada yang ngasih makan kalo Leyra ke sekolah!"

Tak ada yang bisa menahan tertawa sementara Anita hanya tersenyum.

"Paa, lagi dalem kondisi kayak gini masih aja ngelucu" ujar Nuel.

Leyra kesal dan melipat kedua tangannya di depan dada "Kok bawa- bawa Moly si Pa, Leyra tau pasti Papa sama Kak Nuel nggak suka sama Moly kan? Dia juga makhluk hidup Pa, Kak. Kita harus sayang sama dia, dia udah Leyra anggep kayak adik sendiri"

Nuel bergidik ngeri "Punya adik kok gini amat ya"

"Ih Kak!"

Anita melerai keduanya "Udah- udah, kalian udah makan?"

Nuel menggeleng diikuti Jordy, sedangkan Leyra mengangguk pertanda gadis itu sudah makan.

Anita menoleh kearah Leyra "Ra kamu kapan makanya?"

Leyra meletakkan jari telunjuk nya tanda sedang berpikir. "Leyra tadi siang makan Ma, ini juga masih sore. Leyra masih kenyang kok Ma!"

"Yaudah, aku sama papa makan dulu mah, laper!" ujar Nuel nyengir.

"Ra, jagain mama ya!" ujar Jordy dan bangkit dari duduknya.

Kedua laki-laki itu keluar dari ruangan itu dan tersisa hanya Leyra dan Anita.

"Mama tau nggak dari semalam mama gak sadarin diri, Papa, aku, sama kak Nuel khawatir banget. Papa sampe bilang kalo Papa nggak bisa maafin dirinya sendiri kalo terjadi apa-apa sama Mama." cerewet Leyra.

Anita sedikit terkejut mendengar perkataan putrinya. "Nggak apa-apa kok sayang, Papa nggak salah, Mama aja yang masih mau ikut kegiatan seminggu lalu, mungkin itu efeknya sampai mama pingsan semalem"

Anita mengalihkan pandangan nya ke pintu ruangan itu "Mama udah ngehancurin acra ulang tahun kamu Ra, maafin Mama," Anita memang sering memanggil Leyra dengan sebutan Ra.

Leyra menggeleng cepat "Ini bukan salah mama, mama hadir di acara semalem udah cukup buat Leyra bahagia. Yang penting sekarang mama udah baikan, tadi susternya bilang kalo mama besok bisa pulang, nanti Leyra bisa latihan masak lagi sama mama" cerocos Leyra dan dibalas senyuman tulus dari Anita.

"Cewek cantik, harus pinter masak!" ujar keduanya bersamaan.

Itu adalah slogan atau prinsip Leyra dan Anita. Leyra masih mengingat kata-kata tersebut, walaupun sudah lama, sejak ia masih berada di bangku sekolah dasar, Anita sudah mengajarkan hal baik itu kepada putri satu-satunya itu. Dulu, jika Anita mengajarkan Leyra memasak, maka Jordi juga akan mengajar Nuel bermain sepak bola atau basket. Nuel saat itu sedang duduk di bangku Smp sedangkan Leyra masih SD kelas 5.
Tapi semuanya berubah setelah kedua orang tua mereka sibuk mengurusi perusahaan dan proyek besar keluarga mereka. Sekarang Leyra bisa merasakan keluarga mereka utuh kembali.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang