54. ATHARA-PENJELASAN

813 40 11
                                    

Imagination-Shawn Mendes

HAPPY READING.

Tepat setelah pergantian jam pelajaran, Nathan keluar dari ruang BK. Hari ini untuk kedua kalinya, Nathan masuk ke ruangan tersebut. Dengan raut wajah datar seperti biasanya, lelaki dengan satu tangan yang dimasukkan ke saku celana itu memilih jalan pintas ke belakang sekolah. Dia perlu ketenangan.

"Nath!" panggil Adam baru saja keluar dari toilet cowok.

"Yang lain mana?"

Adam menghela nafasnya pelan. "Di kantin. Makan. Gue tungguin lo," ujar Adam mendekati Nathan.

"Nggak lapar!" ketus Nathan.

"Gimana kata Bu Tika?" tanya Adam  berjalan di samping Nathan.

"Dia nggak marah. Cuma ingetin belajar."

"Bagus deh! Sekarang ke mana?"

"Belakang sekolah. Game!"

"Kalau itu ayo!" ujar Adam semangat dan berjalan mendahului Nathan.

Beberapa menit kemudian, keduanya sampai. Ada siswa lain juga di sana. Nathan dan Adam duduk di bangku panjang dekat pohon.

Nathan yang hendak membuka handphone terkejut dengan kedatangan Rafka dengan nafas tersengal-sengal.

"Ke kantin sekarang! Ayo Nath, Dam."

"Pelan-pelan, Raf," ucap Adam. 

"Kebanyakan cincong lo berdua!" Rafka menarik tangan Nathan dan Adam dengan paksa.

***

"Hallo Leyra. Hallo Indira. Hallo Lia," sapa Gavin ikut duduk bersama Leyra dan sahabatnya. Sesaat melirik Aurora di ujung meja yang memberikan tatapan tajam ke arah Gavin.

Gavin berdeham kecil. "Apa lo? Rumput laut!" ujar Gavin dengan gengsi dan ogah karena terus ditatap oleh Aurora.

"HEH! RUMPUT LIAR! BISA NGGAK SEHARI AJA LO NGGAK BERISIK!" ketus Aurora dengan kesal.

"Suka-suka ai dong. Ai nggak suka ya, kalau yu yang atur-atur ai punya kehidupan!" ujat Gavin dengan santai.

"Dasar aneh!" ucap Aurora pelan tapi masih bisa didengar oleh Gavin.

"Apa lo bilang? Dasar cewek belekan!" balas Gavin.

"Dasar sendal jepit nggak ada akhlak!" ejek Aurora lagi.

"SAKIT JIWA!" balas Gavin.

Aurora hanya mendecak sebal karena Gavin terus menjawab.

Gadis itu mengangkat mangkuk baksonya dan pindah di meja belakang. Gavin merasa bahagia karena berhasil menang melawan Aurora.

Sebagai penutup, Gavin berbalik badan dan menjulurkan lidahnya dengan jail.

"Awas lo!" ujar Aurora dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suara.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang