25. Utamakan Moly!

759 55 5
                                    

"Mau aku temenin?" tanya Nathan.

"Nggak usah!" ucap Leyra dan melesat seketika ke dalam gramedia.


Nathan hanya menggeleng pasrah, dan meratapi nasibnya. Sebentar lagi dia akan pergi ke tempat yang sangat menakutkan. Hanya keluarga dan sahabat nya yang tahu kalau dia tidak pernah ke tempat itu.

Sesaat kemudian Leyra kembali dengan membawa novel yang dibelinya.

"Okk sekarang kita ke pasar!" ucap Leyra semangat. Gadis itu seperti mencari sesuatu dalam tas nya.

Wajah Nathan memelas seketika, kalau bukan karena Rara, dia pasti tidak akan tersiksa seperti ini.

"Pake ini kalau udah sampai di pasar!" perintah Leyra dan memberikan masker kepada Nathan.

Nathan menerimanya dengan senyum terpaksa, sementara Leyra selalu semangat luar biasa. Apalagi misinya kali ini adalah untuk membeli makanan anjing nya itu. Dia tidak peduli apakah Nathan ikhlas atau tidak.

"Baru tahu kalau di gramedia jual masker!" ucap lelaki itu.

Leyra menoleh "Kapan sampai pasarnya kalau begini terus, masker itu aku beli di apotek tadi pagi"

Nathan hanya ber oh ria dan menghidupkan mesin mobilnya. Mereka akan menuju pasar.
Di perjalanan Leyra tidak berhenti mengomel karena Nathan hanya menjawab singkat setiap perkataan nya.

Leyra ingat dia harus menceritakan sesuatu kepada Nathan.
"Nathan?" panggil Leyra.

"Hm"

"Jawabnya yang iklhas" ucap Leyra tidak terima.

"Apa?"

"Aku mau cerita kamu dengerin, Ok!" ucapnya semangat.

"Gue dengerin!"

"Tadi kan aku ke toilet, pas keluar dari toilet, aku nggak sengaja denger orang bertengkar, dan ternyata orang yang dimarahin adalah kak Rara, tapi aku nggak tahu yang marahin kak Rara siapa, kayaknya dia juga senior" ucap Leyra.

Nathan semakin serius mendengarkan "Lo masih inget mukanya?"

Leyra mengangguk semangat seperti anak kecil "iyaiya, terus dia juga nyebut nama Mark, Indira bilang dia itu kapten basket di sekolah"

Nathan menghentikan mobilnya sebentar, Perkataan Leyra sepertinya sangat serius. "Gue ingetin sama lo. Jangan dekat-dekat sama Mark dan  cewek yang lo lihat di toilet!"

"Kenapa? Kok nggak boleh? Lagian dia juga nggak mungkin mau deket sama cewek kayak aku"

"Lo bisa berteman sama siapa aja, asalkan jangan Mark dan cewek itu. Mereka berbahaya" pesan Nathan serius. "Dan nggak usah ngarep buat dia deketin lo!"

"Bukan gitu. Kenapa sih di akhir pembicaraan selalu aku yang disalahin, terus dituduh sembarang lagi" ujar Leyra cemberut.

"Bukan nuduh, tapi cuma ingetin. Ngejagain lo adalah alasan utama gue disini!"

Seperti teka-teki yang sulit dipecahkan, Leyra menampilkan raut wajah bingung. Perkataan Nathan tidak bisa dicernanya dengan baik.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang