Suasana istirahat kali ini berbeda. Hampir semua murid menyaksikan pertandingan basket di lapangan sekolah. Biasanya jam seperti ini diapakai mereka untuk mengisi perut mereka.
Tapi tidak kali ini, kesempatan ini terlalu berharga untuk dibuang. Terlihat dari pinggir lapangan Leyra bersama Indira sedang duduk dan menyaksikan pertandingan.
"Akuu padamu Nathan"
"Ya ampun Mark ganteng banget! Kalah suami gue Ji Chang Wook"
"Daniel semangat. Huaaaaa. Hiyaaak. tambah cinta deh"Begitulah teriakan para kaum hawa dari pinggir lapangan. Ingat! Itu hanya perwakilan saja, masih banyak teriakan yang belum sempat author sampaikan. Jumlah kaum hawa memang jauh lebih banyak daripada kaum adam. Jangan tanya kenapa. Kalian pasti tahu alasannya.
Leyra menatap ngeri barisan cewek itu "Apaan sih! Lebay" tukasnya cemberut. Leyra tidak terima nama Nathan disebut, apalagi depan dirinya.
"Iya Ley. Kayak nggak pernah lihat cogan aja, awas aja kalo macem-macem sama Adam!" ucap Indira mendukung.
Indira dibuat kesal akhir-akhir ini, Adam sepertinya menjauh dari gadis itu. Entah apa alasan Adam melakukan itu. Indira dibuat bingung dengan pacarnya sendiri. Awas saja kalau sampai Adam mengacuhkannya lagi.
Mata Leyra menatap punggung Nathan yang baru saja meneguk sebotol minuman sampai habis. Sebenarnya Leyra masih sedih mengingat kejadian kemarin. Nathan sangat keterlaluan. Dia berharap semoga hubungan nya dengan pria itu berjalan dengan baik.
"Leyra, balik ke kelas yuk?" ajak Indira dengan tangan yang menutup wajahnya dari sinar matahari.
"Lo duluan aja" ucap Leyra yang tidak melepaskan pandangan dari pacarnya.
Indira mengikuti arah pandang gadis itu "Ntar juga ketemu Ley, udah yuk" tegasnya menarik tangan Leyra.
"Ehh bentar!" Leyra mengusap kedua matanya "Lo kenal dia?" tanya Leyra penasaran.
Indira menggerakkan tubuhnya ke lapangan "Yang mana?"
"Itu, yang berdiri dekat Pak Rian!"
Indira menghela nafas "Dia itu kapten basket sekolah kita, masa nggak tahu"
Leyra memutar bola matanya malas "Emang gue Aurora, yang tahu semua hal, nggak kan?"
***Leyra keluar dari toilet dengan wajah murung, bagaimana tidak? Nathan pergi begitu saja dari lapangan, tanpa menghiraukan keberadaan gadis itu. Sementara Leyra sudah seperti orang bodoh, menunggunya sampai latihan berakhir, tidak peduli panasnya sinar matahari.
Plaaak!
Leyra terkejut mendengar suara keras dibalik toilet. Samar-samar dia mendengar suara perempuan yang dikenalinya."Lo itu jagonya kalo rame-rame sama dua temen yang sekarang udah jadi pengkhianat" ujar cewek itu.
"Nyatanya gue lebih beruntung karena pernah tau yang namanya bersahabat, gimana sama lo?" sindir cewek yang satunya.
Cewek itu mengepal kuat tangannya, gadis di hadapan nya sudah membuat emosinya memuncak "Temen gue banyak Ra, dan gue ingetin sama lo, jauhin Mark!" ucapnya tegas dan meninggalkan cewek di hadapan nya.
Leyra yang menonton kejadian itu jadi kaget sendiri karena bel pulang baru saja berbunyi. Dia harus bergegas sebelum ketahuan.
"Kenapa kak Rara? Lalu siapa Mark? Apa mungkin Mark yang dimaksud adalah kapten basket itu?" tanya Leyra dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋