Happy reading!
Sekitar lima menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi, membuat Leyra segera bergegas menemui Nathan di lapangan.
"Davaa" panggil Leyra sambil melambaikan tangan kepada cowok itu.
"Hai Ley, kok belum pulang? Kamu ada eskul juga?" tanya Dava.
"Gak kok. Latihan nya udah selesai ya?" tanya Leyra dengan gerakan seperti mencari sesuatu.
"Udah, yang lain juga udah pada pulang, aku tadi baru abis dari ruangan osis, kenapa emangnya?" tanya wakil ketua osis tersebut.
Wajah Leyra seketika cemberut mendengar ucapan teman smp nya itu."Kamu nggak latihan bareng Nathan?"
"Ohh Nathan" Dava berpikir sejenak. "Yang bawa mobil hitam kan?"
Leyra mengangguk semangat "Iyaiyaa"
"Tadi dia pulang bareng Rara, anak cheers yang cantik itu" ucap Dava.
"Yaudah makasih Dav, aku duluan ya" ucapnya lemas.
Leyra sempat kecewa mendengarkan cerita itu, seharusnya sekarang dia pulang bersama Nathan.
"Dihh, katanya mau nganterin tapi malah anterin mak lampir itu!" ucapnya kesal dalam hati.
***
"Makasih Nathan" ucap Rara dengan senyuman terbahagia segalaksi bimasakti.
"Cepet turun!" serkas Nathan.
"Kamu nggak anterin aku?" tanya Rara.
"Yang sakit otak lo, bukan kaki!"
"Badan aku lemes semua Nath, bukan otak yang sakit" ucap Rara.
"Otak lo yang udah sekarat, udah nggak bisa mikir kalau gue udah nggak suka sama lo!" jelas Nathan.
Mendengar itu Rara langsung keluar dari mobil Nathan dan memasuki rumahnya. Hanya buang waktu dan energi karena Nathan tidak mendengar ucapan dia lagi. Nathan sangat mengenal sifat Rara, dia sebenarnya tidak sakit dan hanya pura-pura pingsan di lapangan.
Nathan melajukan mobilnya menuju sekolah. Leyra pasti sedang menunggu di sana. Dalam perjalanan dia berusaha menelpon Leyra tapi gadis itu tidak menjawab nya.
***
"Leyra pulang" ucap gadis itu ketika sudah sampai rumah. Leyra dijemput oleh sopirnya, sehingga tidak perlu menunggu seseorang yang hanya tau berbuat janji tapi tidak menepatinya. Dasar jantan.Gaada akhlak.
Seperti biasa, rumahnya sepi. Kalian pasti tau Papa Leyra dan Nuel berada.
Leyra hanya ditemani pembantu nya dan Moly."Moly mana ya, tumben gaada di kamarnya" tanya Leyra pada dirinya sendiri.
Leyra melangkah menuju ke kamarnya dan setelah itu dia harus mencari Moly.
Leyra merebahkan tubuhnya di sofa panjang dekat lemari kamarnya. Pandangannya tertuju kepada boneka panda pemberian seseorang itu. Yang sudah ingkar janji kepada nya.
"Eh panda, kalau seandainya kamu jadi aku ya, kamu terima nggak kalau pacar kamu ingkar janji" ucapnya sambil menggoyahkan boneka itu.
"Aisssh, udaalah kamu nggak bisa jawab kan? Iya. Karena kamu nggak bisa ngomong"
Gadis itu benar-benar berbicara sendiri dengan boneka itu.
Nggak inget umur.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋