So, here we go!
Suasana malam ini terasa berbeda dari sebelumnya. Itu yang dirasakan Leyra sekarang. Gadis itu tengah membantu menyiapkan gelas bersama Aurora.
"Nathan nggak lama. Cuma empat hari. Gue yang ditinggal empat tahun ke luar negeri, biasa aja tuh," oceh Aurora sambil melirik Leyra.
"Tapi, kalian udah putus waktu itu kan?" tanya Leyra membuat Aurora diam sebentar.
"Tapi, lo sama Nathan juga belum balikan kan?" balas Aurora.
"Tapi, kita udah baikan kok," tutup Leyra.
"Balikan sama baikan itu beda, Maimunah! Harus ada satu oknum antara kalian yang ngajak buat pacaran lagi, dan kalau setuju itu baru namanya balikan. Kalau baikan beda lagi, misalkan gue sama si sendal jepit rebutan es teh di kantin, habis itu kita marahan, habis itu kita lupain masalahnya dan kita temenan lagi, itu baru baikan. Paham sistur?" tanya Aurora sok serius.
"Udah tau. Males ah ngomong sama Rora. Nggak peka!" kesal Leyra dan menuju ruang tengah dengan membawa gelas air.
"Ribet emang ngomong sama anak kecil," ucap Aurora menggelengkan kepala.
"AURORA! SINI LO!"
Aurora menyusul Leyra ke ruang tengah setelah seseorang yang dia kenal memanggil namanya.
"Apa? Apa? Hah?! Ini di rumah orang deh, tolong nggak usah teriak kayak abis mimpi dikejar hutang!" tegas Aurora memandang Gavin dengan wajah kesal.
"DIKEJAR HUTANG? HEH RUMPUT LAUT, GUE NAFAS AJA DAPET DUIT. GUE NGGAK MUNGKIN DIKEJAR HUTANG!" tolak Gavin.
"Ganteng doang banyak gaya," ujar Aurora pelan.
"Apa lo bilang? Besarin dikit!"
"Ganteng doang masih dibiayain orang tua!"
"Udah! Diem!" ujar Indira kesal setelah melepaskan kedua tangannya dari telinga.
Yang lain juga ikut melepaskan tangan dari telinga masing-masing.
Leyra dan Amelia bernafas lega."Dia yang duluan," ujar Aurora pelan ketika Leyra, Amelia dan Indira memberikan lirikan tajam untuk gadis itu.
"Dia ya-"
"Udah Vin!" potong Rafka menatap Gavin serius.
"Umur berapa kalian?" tanya Amelia serius. Gadis itu berdiri dari sofa dan menghampiri Aurora dan Gavin.
"17 tahun" ucapan keduanya bersamaan.
Amelia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Sekarang lagi di rumah siapa?" lanjut Amelia.
"Nathan" keduanya kompak menjawab
"Sopan nggak bikin keributan di rumah orang?" tanya Amelia lagi.
"Nggak" jawab Aurora.
"Tapi ini udah gue anggap rumah sendiri," jawab Gavin polos.
"Gavin!" suara Rafka menginterupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋