58. KAMU DI MANA, NATHAN?

418 23 0
                                    

Tidak terasa bentar lagi ceritanya selesai. Tinggal beberapa part lagi.
Thankyou guys.

Leyra masuk ke rumahnya dengan lesuh.

"Leyra?"

"Kenapa Kak?"

"Udah dijemput bukannya bilang makasih, gitu ya sekarang!" ujar Nuel.

"Terimakasih Kakak," jawab Leyra malas.

"Nathan cuma 4 hari, ya... Seminggu deh kalau dihitung. Masih bisa video call, telpon, chat dan masih banyak lagi. Jadi, jangan sedih-sedih banget dek," ujar Nuel menasihati. Lelaki itu tengah duduk dan fokus dengan game di hp nya.

Leyra ikut duduk setelah mengambil minum. "Kenapa Leyra rasa kali ini bakal beda, kayak aneh gitu Kak," tutur Leyra.

Nuel bisa melihat raut wajah serius dan juga sedih dari adik perempuannya. "Udah pernah janji loh sama Kakak sama Mark juga waktu itu, kalau kamu akan lebih dewasa dan nggak boleh egois. Kamu bisa aja buat Nathan nggak fokus ikut olimpiade."

"Leyra ke kamar dulu." Leyra dengan wajah datar nya meninggalkan Nuel sendirian di ruang tengah.

"Nathan waktu kecil makan apa aja ya? Gedenya bisa sesabar itu hadepin adek gue."

  ***

Empat hari kemudian

Setelah mendengar pengumuman resmi dari kepala sekolah, semua guru, pegawai dan semua murid bersorak gembira karena Nathan telah memenangkan Olimpiade Matematika mewakili sekolah sekaligus kabupaten. Berbeda dengan Leyra gadis itu malah bingung antara harus berbahagia atau sedih.

Selama Nathan ikut olimpiade mereka hanya bertelepon satu kali dan itupun hanya untuk menyuruh Leyra tidur.

"Nggak diragukan lagi emang sepupu gue," ujar Gavin bangga.

"Padahal gue lihat dia belajar juga jarang," tambah Rafka menggelengkan kepala.

"Dia belajar di rumah sama perpustakaan dua, kalau di rumah biasanya sambil video call sama aku," ucap Leyra.

"Lagian ngapain juga dia belajar harus bilang-bilang kalian, itu anak emang udah takdirnya pinter," tegas Adam menatap Rafka dan Gavin bergantian.

"Aku duluan ke kelas," pamit Leyra tiba-tiba.

"Ley, baksonya buat aku ya," Aurora berseru dan hanya dibalas anggukan oleh Leyra yang sudah menjauh dari mereka semua.

"Nathan pernah nggak telepon atau chat kalian selama dia ikut olimpiade ini?" tanya Amelia.

Rafka dan Gavin menggelengkan kepala mereka.

"Sama gue satu kali, ngomongin latihan basket," sahut Adam.

"Yaudah sih! Nathan kan emang gitu orangnya. Sama Leyra aja sekali doang telponan, apalagi kita. Yang penting dia menang olimpiade!" sambar Gavin yang tiba-tiba bijak.

"Tante sama Om juga masih liburan. Sore ini ada yang mau ikut gue ke asramanya Naura?" tanya Adam.

"Ngapain?" tanya Aurora.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang