Cinta itu sederhana
Yang rumit itu kamu.
Leyra berlari menuju kelas Nathan, dia berencana untuk meminta maaf kepada lelaki itu. Banyak murid yang berjalan di koridor kelas, karena sekarang jam pulang sekolah.
Leyra tidak menghiraukan panggilan ketiga sahabatnya yang sudah menggema di kelas IPA. Banyak yang menatap nya aneh, Leyra berlari sangat kencang.Gadis itu berhenti di ujung tangga karena karena mengetahui Bu Ana masih berada di kelas Nathan.
"Bukannya semua guru rapat hari ini" ucapnya membatin.
Sesaat setelah itu, Bu Ana keluar dari kelas yang akan dituju gadis itu.Leyra berlari kecil menuju depan kelas Nathan. Satu persatu murid dalam kelas itu keluar, tapi Leyra tidak menemukan sosok yang dicarinya.
Gadis itu menghampiri ketiga sahabat Nathan yang masih di kelas.
"Nathan dimana?" tanya gadis itu tiba-tiba.
Gavin yang masih memperhatikan wajah Risa dan temannya di hp terkejut.
"Yaampun Leyra! Ngagetin aja, nyari Nathan apa nyari pangeran Gavin?""Aku lagi serius Vin! Nathan dimana?"
Adam menghampiri gadis itu "Lo berdua sama Nathan kenapa sih?"
"Iya Ley! Tadi pas pulang dari perpustakaan dia langsung pulang gitu aja" sambung Rafka.
Leyra langsung duduk mendengar pengakuan kedua lelaki itu. Leyra menunduk dan cairan bening di matanya jatuh begitu saja. Leyra benar-benar menangis.
Ketiga lelaki yang mendengar isak tangis gadis itu pun menghampiri nya. "Ley, lo kenapa nangis?" tanya Adam pelan.
"Lo berantem sama Nathan?" tanya Rafka to the point.
"Waaah. Lo apain si Leyra sampe nangis begini?" tanya Gavin yang baru sadar gadis itu menangis, Gavin mengambil kursi dan duduk di samping Leyra.
"Vin! Ini lagi serius, simpen dulu lawakan lo itu" tegas Adam.
Sementara Leyra tidak berani menjawab, semakin lama gadis itu semakin terisak. Untung saja kelas sudah sepi. Leyra perlahan mengangkat kepalanya.
"Leyra!"
Suara teriakan ketiga sahabatnya muncul.
"Lo kenpa, Leyra?" tanya Amelia memeluk gadis itu.
"Mel.." lirih Leyra.
"Kalian apain temen gue?" tanya Indira dan langsung mencubit lengan Adam.
"Aduh Raa, sakit..!" ujar Adan meringis kesakitan.
Indira melepaskan cubitan nya. Tatapan nya meminta jawaban dari Adam.
"Dia datang-datang langsung nyari Nathan, pas Rafka bilang Nathan udah balik, dia nangis gitu aja" sambung Adam.
"Yaudah sekarang kita pulang ya, Ley, biar lo bisa tenangin diri dulu" ajak Indira.
"Mel, kunci mobil lo mana? Biar gue ambil mobil di parkiran. Biar nggak jauh Leyra jalannya" Aurora menjulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋