48. Keputusan Leyra

707 36 0
                                    

Happy reading!

Matahari terus memancarkan cahayanya, semakin panas hingga membuat Leyra, Indira, Amelia, Aurora dan Rara mulai kepanasan.

"Dikit lagi, semangat sayang ya," ujar Aurora semangat.

"Kalian pulang aja, nanti aku yang lanjutin."

Leyra dan sahabatnya menggeleng mendengar ucapan Rara.

"Sekali nggak mau, tetep nggak mau!" kompak mereka menjawab.

"Siniin punya kalian, ini tantenya beli banyak," suruh Aurora kepada Amelia dan Leyra.

"Punya kalian saya beli semua deh, ada arisan soalnya," ujar seorang ibu dengan baju dinasnya.

"Siap Bu. Sebentar ya," jawab Leyra dengan semangat.

"Berapa semuanya Kak?" tanya Indira melihat Rara yang sudah selesai menghitung.

"Duaratus tujuhpuluh, Bu"

Setelah selesai melakukan pembayaran, mereka meninggalkan tempat itu dan masuk mobil.

"Terimakasih ya, Leyra, Indira, Amelia, Aurora," ucap Rara

"Sama-sama Kak," jawab Amelia.

"Kita cuma bisa bantu segitu aja, Kak," tambah Leyra.

"Kak Rara yang semangat kuliahnya, jangan mikirin Kak Mark terus," timpal Indira.

"Iya deh yang gamon sama cinta pertamanya," tutup Aurora membuat para gadis dalam mobil itu tertawa ria.

"Kalian ada-ada aja. Kalian juga semangat sekolah, udah senior loh," pesan Rara.

"Kakak kenapa bisa putus sama Kak Mark sih? Padahal cocok loh, sama-sama jadi murid kebanggaan," tanya Aurora.

"Anak kecil nggak boleh kepo urusan orang tua," ucap Rara terkekeh.


***

Minggu ini adalah minggu terakhir liburan. Leyra menghabiskan waktunya untuk membantu Rara berjualan roti, setidaknya membantu biaya masuk kuliah Rara, walaupun sedikit.

Leyra senang sahabatnya bisa cepat akrab dan menerima Rara dalam kehidupan mereka.

Leyra berjalan menuju dapur dan mengunyah beberapa vitamin c.
Sesuai saran dokter, gadis berambut pirang itu dilarang untuk bekerja yang akhirnya membuat dia lelah. Tapi dia tetap menolak dan niatnya hanya ingin membantu Rara saja.

Tentunya semua itu sudah diijinkan oleh Jordy, tapi dengan syarat Leyra hanya bisa membantu Rara dua kali dalam seminggu.

"Ley?"

"Iya Kak?"

"Urusin Moly tuh, dia gangguin Kakak lagi cuci mobil," titah Nuel dengan wajah asamnya.

Leyra terkekeh pelan. "Iya Kakak. Ini mau di mandiin."

Melihat tubuh mungil Leyra di pintu membuat Moly langsung berlari dan menghampiri nya.

"Sekarang mandi ya, Li" masih dalam gendongannya, Leyra membawa Moly menuju kamar mandi khusus untuk membersihkan anjing kesukaannya.


Dengan tenang Moly duduk dan membiarkan Leyra membersihkan dirinya.

ATHARA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang