"Jangan pergi, ya" lanjut Nathan kembali menggenggam tangan Leyra.
"Kamu minta aku jangan pergi sementara kamu masih pacaran sama Risa. Setidaknya kalau kamu nggak peka sama orang lain, cobalah peka dengan diri kamu sendiri," tegas Leyra dan melepaskan tangannya dari genggaman Nathan.
"Kamu selalu bilang kalau aku mempersulit keadaan kamu. OK! Mulai sekarang kamu nggak akan kesulitan lagi karena aku," lanjut Leyra dengan suara yang semakin besar.
Perhatian sahabat mereka teralih kepada dua remaja itu. Tak ada yang berani mendekati mereka, mungkin waktunya mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri.
"NATHAN!"
Keduanya menoleh dan terlihat Risa sedang berjalan ke arah mereka.
Dengan gerakan cepat, Aurora menghampiri Leyra."Ganggu aja lo, gue tau lo pacaran sama Nathan, jangan over protektif juga dong." ucap Aurora yang baru saja sampai.
"Maaf, tapi Mama sama Papa Nathan di sekolah sekarang. Aku cuma disuruh panggil Nathan," jawab Risa sopan.
"Nggak usah sok baik deh," sambar Indira. Pelakor.
"Ley, ayo ke kelas!" ajak Aurora menarik paksa tangan gadis itu diikuti Indira.
Nathan mengusap kasar wajahnya.
"Bisa kan nggak jadi benalu?!" ucap Nathan menyindir Risa dan segera meninggalkan gadis itu."Lo sih! Udah tau si santan tu galak, pake digangguin segala lagi. Apalagi kalau dia lagi serius," umpat Gavin.
"Lo nggak salah kok. Nathan mungkin lagi marah sama Leyra, makanya dia lampiaskan ke lo" ujar Adam menengahi.
"Tapi tetep aja, seharusnya tadi lo tunggu dia selesai ngomong sama Leyra, mengingat hubungan mereka lagi ancur ditambah dengan kedekatan lo berdua, lo sebagai pacarnya harus ngertiin dong," seru Gavin.
"Nggak bisa gitu lah, kenapa jadi gue yang disalahin? Kalau dia masih sayang Leyra kenapa harus pacaran sama gue?" tolak Risa tidak terima.
"Tanya sendiri tuh sama pacar lo, udah irit ngomong, galak, jutek, nggak peka!" lanjut Gavin malas.
"Ada apa? Kok ribut?" Amelia yang baru saja datang bersama Rafka menginterupsi mereka.
"Leyra marah sama Nathan dan pergi karena Risa datang ke sini, habis itu Nathan marah sama Risa dan pergi gitu aja," jelas Gavin sambil menggelengkan kepalanya.
"Dan lo marahin Risa walaupun bukan dia yang salah," ucap Adam membuat Gavin dan Rafka menyerit. Apalagi Amelia.
"Dulu gue emang suka sama lo, gue seneng pas Gavin kenalin lo sama kita semua, tapi dengan cepatnya lo pacaran sama Nathan padahal lo tau dia pacarnya Leyra, gue semakin yakin kalau lo ada maunya temen sama kita," tegas Amelia dan melenggang pergi.
Kesal sekali rasanya melihat sahabat sendiri terluka karena perbuatan Nathan dan Risa.
"Nah lo, semuanya marah sama lo kan?! Yaudah deh, gue nggak marah sama lo, kasihan lo nanti," ucap Gavin.
"Gue kejar Amelia dulu, bahaya nih kalau ngamuk si kucing garong," pamit Rafka dan melesat pergi.
"GUE LAPORIN LO KE LIA, RAF!" teriak Gavin namun tidak dibalas oleh Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Novela JuvenilSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋