Before you go-Lewis Capaldi.
HAPPY READING.
Hari yang sangat melelahkan untuk diingat. Leyra beranjak dari kursinya menuju rak buku di perpustakaan satu. Hari ini, Risa dan Dea dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai motif dari perbuatan mereka selama ini.
Gavin, lelaki itu dihukum membersihkan lab komputer karena telah memperlakukan Risa dengan tidak baik. Walaupun Risa bersalah, tetapi Gavin tidak seharusnya berbuat seperti demikian.
"Leyra?"
Mendengar namanya dipanggil, gadis itu keluar dari barisan rak buku dan mencari sumber suara.
"Sudah selesai?" tanya gadis itu.
Nathan mengangguk "Lain kali jangan kayak tadi, nggak baik main keroyokan," pesan Nathan.
"Maaf," lirih Leyra.
"Nah kan. Lihat. Aku nggak marah, Ley. Udah ya," ujar Nathan panik.
"Iyaiya. Tapi kenapa kamu harus pacaran coba sama Risa. Kamu kan tahu dia suka Gavin?" ujar Leyra mengalihkan pembicaraan.
"Siapa yang bilang?" tanya Nathan jail.
"Semua satu sekolah juga tahu kamu sama dia pacaran," jawab Leyra.
"Aku sama dia nggak pacaran. Jadi, waktu di perpustakaan dua aku cuma nanya dia mau nggak jadi pacar aku, itu adalah naskah drama Naura karena dia mau ikut lomba. Dia send naskahnya ke aku biar aku baca, itu naskah dia susun sendiri. Naura minta aku untuk buat percakapan sama orang di sekitar aku pakai dialog itu, dan orang yang duduk satu meja sama aku waktu itu adalah Risa. Setelah itu Risa jawab mau tapi ada syaratnya. Syaratnya aku harus bantuin Gavin supaya dekat sama dia, tapi Gavin kan sukanya sama Dini, aku juga pura-pura pacaran sama dia biar kamu cemburu aja. Tapi kamu malah deket sama Mark. Bukannya Adam udah cerita?"
"Adam udah cerita, tapi aku tetep kesel sama kamu, Rafka sama Adam. Kalau Gavin nggak. Dia selalu baik sama aku," ujar Leyra kesal.
Nathan memeluk Leyra. "Aku yakin, walaupun kamu ngomong kayak gitu, tetapi hati kamu nggak akan bisa bohong. Makasih udah sayang sama aku dan sahabat aku juga."
Leyra mendorong pelan tubuh Nathan darinya. "Bau keringat, Nath."
"Ohh gitu?! Iya? Kalau bukan aku siapa lagi yang gantiin hukuman kamu tadi? tanya Nathan.
"Loh! Nggak bisa gitu dong. Tadi kan aku mau dikasih hukuman sama Bu Ana, tapi kamu datang terus bilang aku belum sepenuhnya membaik, jadi nggak boleh lama-lama di bawah sinar matahari. Yang salah siapa?!" tolak Leyra.
"Kebanyakan bergaul sama Gavin, jadinya gini," tambah Nathan.
"Aku heran sama Bu Ana, Gavin yang jahatin Risa tadi, kok aku, Lia, Indira sama Rora ikutan dihukum?" tanya Leyra.
"Nggak usah dipikirkan lagi. Masalah Risa sekarang diurus sama Kak Mark sama Rara, semoga nggak akan ada kesalahpahaman lagi," ujar Nathan penuh harap.
"Amin. Oiya tadi Kak Rara telpon katanya hari ini nggak bisa makan sama kita karena Mamanya Kak Mark melahirkan di rumah sakit," ujar Leyra tiba-tiba.
"Yaudah berdua aja," jawab Nathan santai.
"Nggak rame, Nath."
"Tau nggak caranya biar ramai?" tanya Nathan.
"Nggak! Apa?"
"Nikah."
"HAH?!" jawab Leyra kaget.
"Nikah terus punya anak, ramai kan jadinya?" Nathan balik bertanya dengan menaik-turunkan alisnya. Tetapi beberapa detik kemudian Nathan tertawa melihat wajah polos Leyra yang merah setelah mengetahui maksud omongan Nathan.
"Nathan!" Bentak Leyra.
"Ayo pulang," ajak Nathan masih dengan senyumnya.
Happy reading.
Sorry too late guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Novela JuvenilSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋