💦 Jika cinta itu kamu kenapa harus
Berbeda.
Jika sayang itu kamu kenapa harus
Bertemu.💦
(Medis Band- Berbeda)
(BACA SAMBIL DENGAR
LAGUNYA YA, READERS)HAPPY READING!
-----------------------------------------------------
Nathan membersihkan lukanya dengan antiseptik, dia sengaja tidak memanggil asisten rumah nya, Nathan berpikir jika diketahui oleh orang tuanya akan rumit.
Nathan menatap ponselnya. Sebuah pesan teks masuk.
"Nath, kita udah di depan. Bukain pintu!"
Tidak menunggu lagi, lelaki itu langsung beranjak dari kamarnya membukakan pintu untuk ketiga sahabat nya.
Ceklek
Pandangan Nathan langsung tertuju kepada Gavin.
Nathan mengerutkan keningnya. "Rumah lo kebakaran?"
Gavin yang merasa ditanyai langsung masuk begitu saja dan menabrak Nathan. "Nanti gue jelasin!"
Nathan mendengus. Sementara Rafka dan Adam hanya mengedikan bahu dan ketiganya masuk menyusul Gavin, yang berlagak seperti pemilik rumah.
Gavin membaringkan tubuhnya di sofa panjang kamar Nathan, bersamaan dengan masuknya ketiga sahabat nya. "Nathan, lo ada makanan nggak?"
Nathan tidak menjawab, lelaki itu sibuk mengeluarkan stik PS dari laci mejanya.
"Ngapain lo bawa tas segala sih?" tanya Rafka gemas. Gavin belum menjawab pertanyaan nya sejak tadi.
"Gue mau nginep di sini," jawaban itu sekaligus membuat Nathan menoleh.
"Nggak!" tolak Nathan cepat. "Gue lagi pengen sendiri"
"Terus kenapa suruh kita kesini?" celetuk Adam.
Nathan melemparkan satu stik PS kepada Adam sebagai jawaban.
"Gue putus sama Leyra!"
Ketiganya langsung terkejut tidak percaya dan menatap Nathan dengan kasihan. Untuk kedua kalinya lelaki itu merasakan hal seperti ini."Lo yakin sama keputusan lo?" tanya Adam.
"100%"
"Lo harusnya ngomong baik-baik dulu sama dia" Nathan menoleh setelah mendengar suara dari Rafka.
"Harusnya gue ngajak lo malam itu!"
"Maksud lo?" tanya Rafka bingung.
"Dia pelukan sama Mark, depan rumahnya"
"Udah! Udah. Sekarang waktunya tenangin diri lo" Adam memberi saran.
Nathan berdecak kesal, nama gadis itu kembali muncul dalam pikiran nya. Dalam beberapa detik, Nathan mengingat dia meninggalkan gadis itu dalam keadaan menangis seperti tadi. Nathan kembali merasa bersalah.
Pengecut batinnya.Rafka berjalan mendekat, menepuk pelan pundak lelaki itu. "Gue nggak suka lo nyakitin diri lo sendiri, mana Nathan yang dulu gue kenal" ucap Rafka melirik perban luka di tangan Nathan.
Nathan sangat mengerti dengan ucapan Rafka. Lelaki itu menunduk, hatinya benar-benar hancur. Ditambah lagi kehadiran ketiga sahabatnya, bukannya menghibur malah menceramahi dia.
"PUTUS CINTA SOAL BIASA, SEDIHNYA JANGAN LAMA-LAMA, NANTI KAU BISA MATI RASA" Gavin bernyanyi berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (COMPLETE)
Teen FictionSelamat membaca cerita tentang Nathan dan Leyra. Hi!! this is my first story. I wrote this story when I entered high school. Sorry for some mistakes in writing both the use of punctuation, the use of letters and others. 🦋🦋