25. DUA PULUH LIMA

1.6K 189 39
                                    

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Keadaan beberapa waktu lalu sangat riuh dan tak terduga. Sempat terjadi keributan di antara para tamu kenegaraan dan delegasi-delegasi negara anggota PSB, namun untungnya semuanya baik-baik saja. Kini mereka semua sudah diamankan dan telah berada di tempat penginapan masing-masing Namun peristiwa itu langsung menjadi tajuk utama di sejumlah portal berita internasional dan menjadi berita utama di seluruh siaran berita nasional, karena pada saat kejadian memang tengah ada banyak wartawan dari banyak perwakilan kantor pers di berbagai negara yang tengah meliput jalannya sidang umum PSB sesi kedua ini. Dan tidak akan memakan waktu lama bagi kejadian ini untuk segera tersebar ke seluruh dunia.

Rombongan Kerajaan Corea yang sudah dipastikan menjadi sasaran target si penembak sudah diamankan dan kini tengah berada di Istana Negara Yogyakarta yang berhadapan dengan Museum Benteng Vredeburg. Saat ini mereka berada di Wisma Sawojajar, sebuah bangunan khusus yang memang disediakan untuk tempat peristirahatan tamu negara yang berkunjung ke Istana Negara. Jo Yeong dan beberapa pengawal lain masih berada di tempat kejadian, berusaha ikut menyelidiki dan menangkap pelaku penembakan. Sementara Seok Ho-pil yang terkena tembakan dan tidak mengalami luka serius selain cedera otot dan ligamen sudah mendapatkan pertolongan pertama. Untung baginya dan semua pengawal Kerajaan Corea yang memang sejak awal sudah memakai rompi anti peluru.

Kini di ruangan itu hanya ada Lee Gon, Jeong Tae-eul, Myeong Seung-a, Kim Myeon-su, dan PM Moo beserta sekretarisnya. Tidak ada seorang pun yang bersuara di antara mereka. Raut wajah mereka pun sama-sama tegang dan khawatir. Tadi setelah Seok Ho-pil tumbang, keadaan yang sudah riuh menjadi semakin riuh. Mereka semua langsung menjadi pusat perhatian. Semua kamera langsung menyorot ke arah mereka. Dan setelah memastikan semuanya selain Seok Ho-pil baik-baik saja, Presiden Jayantara Widodo langsung meminta mereka untuk tidak pergi ke hotel tempat mereka menginap, melainkan singgah di Istana Negara untuk mengamankan diri.

Pintu ruangan terbuka, membuat semua orang langsung menoleh bersamaan ke arah yang sama. Terlihat Presiden Jayantara bersama Irianti Widodo dan ajudannya serta Jo Yeong memasuki ruangan dengan raut muram. Lee Gon, yang tampaknya menjadi orang yang paling gusar dan khawatir langsung berdiri dan menghampiri pedang abadinya.

"Penembak itu berhasil ditangkap, namun tidak dapat diselamatkan," kata Jo Yeong yang menangkap isyarat mata Lee Gon yang memintanya untuk langsung berbicara.

"Apa maksudmu?" tanya Lee Gon seketika.

"Kami minta maaf, Yang Mulia. Sesaat setelah penembak itu terpojok, tiba-tiba saja dia langsung terkapar dan mati di tempat," kata Presiden Jayantara yang langsung mengambil alih pembicaraan.

Lee Gon memejamkan matanya dan menghela napas berat. Jeong Tae-eul yang menghampiri posisi mereka dan melihat raut wajah suaminya langsung mengusap-usap bahu pria itu guna menenangkannya.

Lee Gon membuka matanya kembali. "Siapa yang menjadi target penembak itu?" tanyanya kemudian.

Jo Yeong menghela napas berat, tahu bahwa yang akan dikatakannya akan membuat Rajanya semakin gusar. "Berdasarkan posisi Seok Ho-pil yang tepat berada di belakang Yang Mulia Ratu saat terkena tembakan, sudah dapat dipastikan..." Jo Yeong menghentikan kalimatnya saat melihat ekspresi Lee Gon yang tampak murka dengan wajahnya yang mengeras. Jo Yeong yang sudah bersama Lee Gon sejak usianya empat tahun baru kali ini melihat raut wajah Lee Gon yang saat ini tampak siap untuk menghancurkan dunia. Karena biasanya, semarah apa pun Lee Gon dan segenting apa pun keadaan yang dihadapinya, pria itu selalu dapat terlihat tenang dan terkendali. Sepertinya mengetahui bahwa nyawa wanita yang dicintainya hampir melayang, mampu membuat pria mana pun menampilkan emosi yang sebelumnya tak pernah terlihat.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang