Happy reading guys 🤗🤗🤗
***
"Apa yang kau titipkan pada Sekretaris Kim?" tanya Lee Gon pada Jeong Tae-eul ketika mereka akan berangkat menuju rumah lama Jeong Tae-eul. Pria itu mengamati istrinya yang tengah mengikat rambutnya menjadi ekor kuda. Mereka kini memang sedang berada di Republik Korea dan memilih menginap di hotel sebelum menemui ayah Jeong Tae-eul.
"Hanya hadiah kecil yang kubeli menggunakan uangmu," jawab Jeong Tae-eul tanpa membalikkan tubuhnya yang membelakangi Lee Gon. Sebenarnya wanita itu sempat mengeluhkan Lee Gon yang membukakan rekening pribadi untuknya dengan saldo yang sangat besar, padahal Jeong Tae-eul merasa tidak membutuhkan apa pun lagi untuk dibeli. Semua kebutuhannya sudah tercukupi dan tersedia di istana, sehingga dirinya pikir apa yang Lee Gon lakukan adalah hal yang percuma. Namun beberapa waktu lalu ketika dia teringat pada sosok gadis kecil yang ditemuinya di daerah bencana tempo hari, akhirnya dirinya memutuskan untuk menggunakan uang itu untuk pertama kalinya.
"Siapa yang kau beri hadiah?" tanya Lee Gon yang belum puas dengan jawaban wanita itu.
"Kenapa kau ingin tahu?" tanya balik Jeong Tae-eul. Ia sengaja ingin mempersulit Lee Gon untuk menggoda pria itu.
Pria itu menghela napas sebelum kemudian ia menghampiri wanita itu dan memeluknya dari belakang. "Tahukah kau bahwa hanya kau yang bisa menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan balik?" tanyanya dengan nada merajuk sambil mengamati bayangan mereka dalam cermin di depan mereka.
Jeong Tae-eul tersenyum geli. "Ara," jawabnya sebelum kemudian ia membalik tubuhnya membuat pelukan Lee Gon terlepas, lalu ia sendiri melingkarkan kedua tangannya mengelilingi leher pria itu. Otomatis Lee Gon langsung memeluk pinggang istrinya ketika wanita itu sedikit berjinjit dan mengecup bibirnya sekilas.
"Berhenti merajuk seperti itu di hari ulang tahunku," kata Jeong Tae-eul. "Kau ingat gadis kecil yang kutemui di daerah bencana waktu itu?" tanyanya kemudian.
"Gadis kecil yang kau ceritakan tentang Cinderella itu?" tanya balik Lee Gon yang langsung diangguki oleh Jeong Tae-eul.
"Tanggal ulang tahunnya sama denganku," kata Jeong Tae-eul yang langsung membuat Lee Gon mengerti.
***
Sejak dulu Jeong Tae-eul tak pernah menginginkan perayaan apa pun untuk hari ulang tahunnya, namun teman-temannya, entah itu rekan kerjanya di kepolisian ataupun teman-teman dekatnya seperti Myeong Na-ri dan Jo Eun-sup selalu ingin merayakannya, sehingga tak jarang mereka membuat perayaan kecil-kecilan di setiap hari ulang tahunnya. Dan di tahun ini pun mereka sepertinya masih melakukan kebiasaan itu meskipun orang yang berulang tahunnya sendiri pun sedang tidak ada bersama mereka, atau mungkin sebenarnya mereka sudah memiliki firasat bahwa Jeong Tae-eul akan datang malam ini. Terbukti dari ketika Jeong Tae-eul tiba bersama Lee Gon, mereka melihat kafe The Alley yang dikelola oleh Myeong Na-ri sudah tutup lebih awal, dan ketika keduanya memasuki rumah mereka melihat meja ruang makan sudah ditata sedemikian rupa dengan banyak hidangan yang selalu disediakan ketika ada yang berulang tahun sudah tersaji di atasnya.
"Abheojhi?" panggil Jeong Tae-eul yang merasa cukup terharu mendapati bahwa ayahnya masih sempat merayakan ulang tahunnya meski pria paruh baya itu tahu bahwa putrinya mungkin tidak bisa datang.
Sosok Jeong Do-in masuk dari pintu samping ketika mendengar ada seseorang yang memanggilnya. "Tae-eul? Kau datang?" tanya pria paruh baya itu tak percaya ketika mendapati putrinya datang bersama menantunya.
Tanpa aba-aba, Jeong Tae-eul langsung menghambur memeluk ayahnya, membuat Lee Gon tersenyum melihat tingkah istrinya itu.
"Abheojhi? Abheojhi menyiapkan semua ini sendiri?" tanya Jeong Tae-eul yang masih memeluk ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...