7. TUJUH

1.6K 193 16
                                    

Happy reading, guys 😊😊

***

"Bagaimana dengan pembicaraan kalian?" tanya Lee Gon di dalam mobil. Kini mereka hanya bertiga di dalam mobil yang tengah melaju membelah jalan raya kota Busan versi Kerajaan Corea yang tidak jauh berbeda dengan Busan versi Republik Korea. Mobil yang mereka naiki dikemudikan oleh Jo Yeong. Karena banyak hal yang perlu mereka bahas di dalam mobil maka Lee Gon yang meminta Jo Yeong yang baru pulang dari liburnya untuk menjadi sopir mereka selama beberapa waktu.

"Seperti yang kau perkirakan, dia bersedia ketika aku bilang kau akan membantunya mendapatkan pengacara untuk sidang banding Koo Seo-ryeong," jawab Jeong Tae-eul sambil menyandarkan kepalanya di bahu Lee Gon. Sementara Lee Gon sendiri melingkarkan sebelah lengannya di bahu gadis itu.

"Aku tahu perkiraanku akan benar. Bagi Luna yang dulu sebatang kara Koo Seo-ryeong dan ibunya mungkin segalanya baginya. Aku tak akan heran jika Luna akan melakukan apa pun untuk mereka berdua," kata Lee Gon.

"Kita seharusnya mulai membiasakan diri memanggilnya dengan nama barunya. Apalagi sekarang dia menjadi kakakku," kata Jeong Tae-eul, merujuk pada Lee Gon yang masih menyebut wanita itu sebagai Luna.

"Kau benar. Tapi itu sulit sekali. Aku sudah terbiasa menyebutnya Luna," kata Lee Gon.

"Aku juga merasakannya. Tapi mau tak mau aku harus membiasakannya."

"Baiklah. Aku juga akan mulai membiasakan diri dengan perubahan kecil itu," ucap Lee Gon. "Dia memilih menjadi kakakmu?" tanyanya kemudian.

Jeong Tae-eul mengangguk. "Dia bilang jika menjadi kakakku setidaknya aku akan bersikap sopan padanya," katanya setengah menggerutu.

Lee Gon tertawa. "Sepertinya kalian memiliki beberapa sifat yang serupa."

"Tanpa itu pun dia memang akan menjadi kakakku," kata Jeong Tae-eul.

"Wae?"

"Apa kau bertemu Kang Shin-jae Hyung-nim?" tanya Jeong Tae-eul.

"Kau juga bertemu dengannya?" tanya balik Lee Gon.

Jeong Tae-eul mengangguk. "Aku senang dapat bertemu dengannya lagi. Tapi juga sedih karena dia tak mengenaliku. Walau bagaimana pun dia sudah seperti kakak bagiku."

Lee Gon mengangguk mengerti, sementara Jo Yeong yang sejak tadi hanya diam menyimak sedikit mendesah. Apakah Jeong Tae-eul benar-benar tak tahu jika dulu Kang Shin-jae menyukainya?

"Aku senang. Setidaknya sekarang perasaannya akan berbalas. Aku menyesal dulu pernah menyakiti perasaannya," kata Jeong Tae-eul.

"Kau tahu dia menyukaimu?" tanya Lee Gon terkejut. Begitu pun dengan Jo Yeong, tapi ia dapat menyembunyikannya dengan baik. Jeong Tae-eul memang tak pernah menceritakan tentang ini pada Lee Gon sebelumnya.

Jeong Tae-eul mengangguk. "Dia mengatakannya saat aku meminta potongan manpasikjeok milik Lee Lim waktu itu. Tapi kubilang seperti dia yang menyukaiku, aku juga menyukai orang lain. Aku berjanji akan membayar rasa sakitnya. Dan sepertinya aku sudah merasakannya. Aku dulu menderita saat tahu dia tak bersamaku dan menjadi rekanku lagi. Terlebih aku juga menderita saat kau belum datang padaku. Dan sekarang aku sedih karena dia tak mengenaliku. Kuharap sekarang dia mau mengakui perasaannya pada Koo Seo-gyeong sebelum semuanya terlambat. Aku benar-benar mengharapkan itu sebagai seorang adik yang ingin kakaknya bahagia."

Lee Gon tersenyum tipis. Ia mengecup puncak kepala Jeong Tae-eul. "Aku yakin harapanmu akan segera terkabul."

"Apa sekarang kita akan ke istana?" tanya Jeong Tae-eul.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang