Berhubung ada beberapa hal yang ingin kurayakan hari ini, yaitu:
1. Libur kuliah 😎😎😎
2. Hari Sumpah Pemuda
3. Ulang tahun Pyeha Lee Gon (Hayoh pada ingat nggak? 🙄🙄🙄)
Aku memutuskan untuk update lebih awal sebagai bentuk perayaanku. Tapi, tapi... ada tapinya nih 🙄🙄🙄 Buat pembaca usia 18 tahun ke bawah harap skip ya... Ada adegan 'ekhem'nya. Aku sendiri nggak tahu kenapa bisa kebayang adegan begitu 🙈🙈🙈 tapi mungkin karena otakku yang udah mulai nggak beres sampe kebayang hal-hal begituan 😅😅😅 So...
HAPPY READING GUYS 🤗🤗🤗
***
Kamar itu berukuran cukup besar dengan desain minimalis yang elegan. Sinar matahari yang menyelusup masuk melalui celah-celah tirai yang menutupi dinding kaca menampakkan pemandangan kamar yang cukup berantakan. Pakaian kusut berserakan di mana-mana, seolah dilempar dengan asal dan terburu-buru, ranjang yang berada di tengah kamar juga memiliki keadaan yang tak jauh berbeda dengan seprainya yang kusut dan mencuat ke mana-mana. Namun tampaknya hal itu sama sekali bukan masalah bagi sepasang manusia yang masih bergelung di atas ranjang tersebut dengan tubuh yang hanya tertutupi oleh selimut hingga dada. Sang pria yang tampak sudah terbangun masih setia mendekap tubuh si wanita yang membelakanginya, membuat tubuh bagian depan sang pria menempel erat dengan punggung si wanita. Rambut panjang wanita itu terjuntai hingga pertengahan punggung. Wanita itu tampak masih terlelap dengan kepala yang berbantalkan sebelah tangan sang pria.
Sang pria yang tak lain adalah Lee Gon menyibakkan rambut sang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri, Jeong Tae-eul, membuat rambut itu terhampar sebagian di atas bantal bersarung putih yang mereka gunakan. Lee Gon tersenyum nakal saat melihat beberapa tanda kemerahan yang tersebar di sekitar punggung dan tengkuk Jeong Tae-eul. Buah karyanya, pikirnya dengan bangga. Lalu ia mulai bergerak memajukan wajahnya, mengendusi leher sang istri, sebelum kemudian mengecupnya beberapa kali, lalu setelahnya bibirnya semakin bergerak ke atas menuju telinga sensitif wanita itu, ia sedikit mengendusnya, sebelum kemudian mulai melakukan kecupan-kecupan kecil, dilanjutkan dengan gigitan-gigitan, jilatan-jilatan, dan hisapan-hisapan yang membuat wanita itu mengerang dalam tidurnya. Lee Gon tersenyum lebar mendengar erangan itu.
"Ngghh... Hentikan," desis Jeong Tae-eul tatkala merasakan tangan Lee Gon yang awalnya bertengger di perutnya mulai merayap ke atas. Tangannya berusaha menahan tangan pria itu yang sudah mulai memainkan sesuatu di dadanya. Lee Gon terkekeh di dekat telinganya, membuat Jeong Tae-eul merasakan sesuatu yang bergelenyar di dalam tubuhnya tatkala merasakan tiupan hangat napas pria itu di telinganya.
"Saengil chukhahae, nae anae," bisik Lee Gon di telinga Jeong Tae-eul sebelum kembali menanamkan satu hisapan panjang di daun telinga sensitif wanita itu. Jeong Tae-eul tersenyum mendengar bisikan Lee Gon sebelum kemudian ia mulai mendesah saat merasakan kembali permainan Lee Gon di tubuhnya. Pagi itu dimulai kembali dengan pergumulan panas keduanya di atas ranjang hingga mereka sama-sama bersimbah keringat dan kehabisan tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...