Halo, all... Pyeha Lee Gon update lagi nih...
Happy reading, ya 😊😊
***
"Menikahlah denganku, Jeong Tae-eul," ucap Lee Gon yang sukses membuat Jeong Tae-eul terkejut.
"Mwo?" Jeong Tae-eul pikir ada yang salah dengan indra pendengarannya. Kini kedua mata beriris coklat itu saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.
"Jadilah Ratuku, Jeong Tae-eul," ucap Lee Gon lagi.
Jeong Tae-eul terdiam, tak menanggapi. Akhirnya ia bisa memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan indra pendengarannya.
"Ayo kita bicara di kamarku," kata Jeong Tae-eul seraya tersenyum tipis. Ia segera menegakkan tubuhnya, membuat Lee Gon yang masih mencondongkan tubuhnya mau tak mau ikut menegakkan tubuhnya dan melepaskan pelukannya. Mereka segera keluar dari dalam mobil dan menuju kamar Jeong Tae-eul yang juga merangkap sebagai ruang kerja.
Lee Gon duduk di kursi kerja Jeong Tae-eul, sementara gadis itu duduk di kursi sebelahnya, tubuh mereka setengah berhadapan dengan tangan Lee Gon yang menggenggam tangan gadis itu.
"Apa yang terjadi?" tanya Jeong Tae-eul.
Lee Gon menatap mata Jeong Tae-eul.
"Kita sudah sepakat hanya hidup seperti ini, tapi kau tiba-tiba mengajakku menikah. Pasti ada sesuatu yang terjadi bukan?"
Lee Gon menghela napas. Tatapannya masih terpaku pada netra gadis di sampingnya, satu-satunya gadis yang ia inginkan menjadi pendamping hidupnya, menjadi Ratunya.
"Memang ada yang terjadi," katanya muram.
"Apa kau akan menceritakannya padaku?"
Lee Gon mengangguk sebelum kemudian ia mulai bicara.
"Tahukah kau kenapa sejak kita bertemu lagi aku tidak kunjung melamarmu?" tanya Lee Gon dengan nada yang cukup serius.
"Bukankah kita tidak bisa menikah? Kedua dunia tidak boleh tercampur. Jika kita memaksa bersama, bukankah ada aturan dua dunia yang akan terlanggar? Dunia kita akan tercampur, terutama... jika kita punya anak," kata Jeong Tae-eul, suaranya semakin mengecil pada kalimat terakhirnya, wajahnya sedikit memerah.
Lee Gon menggelengkan kepalanya. "Ani. Jika kau lupa, sebelum garis waktu berubah bunga yang kau bawa dari duniaku tumbuh di sini dan juga di ruang antara, bahkan Kepala Wanita Istana yang berasal dari dunia ini juga hidup di duniaku," katanya sambil menatap Jeong Tae-eul lekat-lekat.
"Tapi Kepala Wanita Istana tidak menikah. Dia bahkan tinggal di duniamu karena dia ditemukan sebatang kara oleh kakekmu. Pernahkah terpikir olehmu, jika kedua dunia berjalan dengan berbeda, kita mungkin sudah memiliki takdir masing-masing. Di duniamu akan ada seorang wanita yang ditakdirkan menjadi Ratumu, dan di duniaku akan ada seseorang yang ditakdirkan untuk... menjadi suamiku. Kita pernah mendiskusikan ini, dan karena itulah kita sudah sepakat untuk menjalani hidup kita seperti ini. Untuk tetap menjaga keseimbangan dua dunia." Jeong Tae-eul mengingatkan pada diskusi mereka dulu.
"Tidak bisakah kita mengambil langkah kita sendiri? Tidak bisakah kita memutuskan takdir kita sendiri tanpa harus memikirkan hal lain?" tanya Lee Gon sambil berusaha mempertahankan ketenangan dirinya.
"Apa maksudmu?" tanya Jeong Tae-eul.
"Jika kita memang memiliki takdir masing-masing di dunia kita, kenapa kita harus bertemu? Kenapa aku ditakdirkan mencintaimu? Kenapa kau ditakdirkan mencintaiku? Apakah memang takdir kita untuk menderita?" tanya Lee Gon, keputusasaan tampak jelas dalam suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)
FanfictionLee Lim yang mengacaukan keseimbangan kedua dunia sudah berhasil ditumpas. Para komplotannya pun mungkin sudah berhasil diatasi. Keseimbangan dunia pun sudah kembali. Lee Gon dan Jeong Tae-eul pun juga sudah kembali bersama. Tapi apakah semua itu su...