37. TIGA PULUH TUJUH

2.2K 217 222
                                    

Sebelum kalian membaca ini, aku ingin memperingatkan kalian agar tidak merasa terkejut. Karena ada kemungkinan besar kalian akan merasa merinding-merinding aneh saat membaca bab ini 🌚🌚🌚Terima kasih teman-teman, and...

Happy reading guys 🤗🤗🤗

***

Jo Yeong menatap raut wajah Lee Gon yang masih tampak lesu. Ia menghela napas. Teringat kembali pada masa-masa dirinya yang berada di posisi Lee Gon beberapa bulan lalu. Hormon kehamilan, kalian sungguh luar biasa.

"Pyeha, aku ingin menanyakan sesuatu. Tapi ini bersifat sangat pribadi sehingga mungkin akan terkesan cukup memalukan," kata Jo Yeong setelah beberapa saat mereka hanya saling diam.

Lee Gon langsung mengalihkan perhatiannya pada pedang abadinya yang terlihat sedikit sungkan. "Tanyakan saja. Lagi pula, kau sudah tahu banyak hal tentang diriku," katanya.

Jo Yeong terdiam sebentar. "Yeah, yang ingin kutanyakan adalah..." Pada akhirnya Jo Yeong kembali menghentikan perkataannya. Ia merasa sedikit canggung dengan apa yang akan ditanyakannya, tapi pada akhirnya ia kembali menekadkan dirinya. Walau bagaimana pun juga ini untuk kebaikan Lee Gon. "Apakah sejak kalian tahu bahwa Hwanghu-mama tengah mengandung, kalian sudah pernah... Mmm... Bercinta lagi?" tanyanya akhirnya.

Lee Gon langsung mengerjap-ngerjap setelah pertanyaan dari pedang abadinya selesai terucap. Walaupun tadi ia sudah mempersilakan Jo Yeong untuk menanyakan apa pun padanya meskipun yang ingin ditanyakannya adalah hal yang bersifat pribadi, tetap saja ia merasa sedikit malu jika harus membahas mengenai urusan ranjangnya, meskipun itu pada sahabatnya sendiri sekaligus orang kepercayaannya.

"Yeah, kau tahu bahwa kondisi Ratu kurang baik saat kami diberitahu bahwa ia sedang mengandung. Dan... beberapa waktu terakhir ini ia juga berubah menjadi sosok yang sangat sensitif dan begitu perasa. Jadi..." Lee Gon tak meneruskan perkataannya, ia tahu Jo Yeong sudah mengerti maksudnya.

Jo Yeong tahu kelanjutan kalimat yang akan diucapkan Lee Gon. Ia menatap Rajanya dengan simpati. Ia tidak begitu tahu bagaimana rasanya menahan gairah selama hampir tiga bulan karena dulu saat Myeong Seung-a mengandung, libido wanita itu meningkat drastis, sehingga Jo Yeong tidak perlu menahan diri terlalu lama.

"Aku tidak tahu apakah perkataanku ini akan membantumu atau tidak. Tapi berdasarkan pengalamanku, libido wanita mengandung cenderung meningkat drastis. Aku tidak tahu apakah ini berlaku untuk semua wanita atau tidak, tapi mungkin kau bisa mencari tahu hal itu dan mencobanya. Sekali-kali ajaklah Hwanghu-mama melanjutkan kembali aktivitas kalian yang sudah lama terhenti itu. Mungkin saja sikapnya akhir-akhir ini disebabkan oleh hal tersebut. Sebagai sesama laki-laki, kita tahu dampak apa yang terjadi jika gairah kita tidak tersalurkan dalam waktu yang cukup lama. Myeong Seung-a sangat frontal sebelum mengandung, dan saat mengandung dia lebih frontal lagi sehingga aku tidak begitu kesulitan memahami keinginannya. Tapi, dengan Hwanghu-mama hanya kau yang tahu bagaimana perasaannya, serta apa kebiasaan dan keinginannya."

***

Di tengah kekalang kabutannya, Jeong Tae-eul tidak ingat bagaimana persisnya dirinya sekarang bisa berakhir di sini. Saat ini ia sudah berada di kamar tidurnya dengan Lee Gon. Dia tidak begitu ingat apa yang terjadi sebelumnya. Atau bagaimana reaksi pria itu ketika mendapati dirinya yang tampak terkejut melihat kedatangannya. Apa Lee Gon sudah menyadari perubahan sikapnya akhir-akhir ini? Apa Lee Gon sadar bahwa dirinya tengah menghindarinya? Dan apakah Lee Gon tahu penyebab dirinya menghindari pria itu akhir-akhir ini?

"Kau kenapa? Kenapa wajahmu merah seperti itu?" tanya Lee Gon begitu mendapati Jeong Tae-eul yang tampak seperti... Gugup mungkin?

"Ti... tidak ada apa-apa." Jeong Tae-eul menjawab terbata.

Overstepping of The FATE (THE KING : ETERNAL MONARCH 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang